Selasa, 11 Mei 2010

Remaja Dan Penyaluran Depresi Mereka

Remaja merupakan masa transisi yang sangat rentan yang namanya depresi. Ibarat sebagai jambatan. masa remaja bagaikan jembatan dan berada di tengah-tengah jembatan tersebut. Kita bisa memutuskan jalan terus ataupun jatuh. Di akhir jembatan tersebut apabila kita telah melewati yang namanya bersusah-susah, maka terlihat cahaya yang memberikan keterangan dalam jiwa remaja tersebut. Remaja juga sering mengalami depresi. Baik itu diputusin sama pacarnya, dijahilin sama kakak kelas atau, dimarahi ortu, pokoknya banyak deh sebab kenapa remaja mudah depresi. ternyata depresi saat usia remaja sangat membawa pengaruh besar terhadap perkembangan remaja tersebut. Dan akibat depresi dapat membuat seorang remaja kehilangan masa depan dan harapan mereka.

Aku mau bercerita soal temanku yang curhat sama aku. Anggap saja namanya Dimas, orangnya baik, malah terlalu baik. Si Dimas ini punya pacar, katanya dia udah terlanjur sayang ama ni cewek. Pernah suatu hari saat turun hujan. Pacarnya Dimas nelpon buat dijemputin di tempat lesnya. Yah, sebagai pacar yang baik dia harus dong jemput. Tapi, sesampainya di sana, pacarnya Dimas ini tiba-tiba mutusin Dimas di depan teman-teman pacarnya. Uhhh... pasti malu banget tu Dimas.

Aku tanya ama Dimas. Trus lo ngapain pacar loe? Dimas jawab," Aku diam aja dan langsung ninggalin dia." Si Dimas ini liat di samping pacarnya ada cowok. Dan setelah beberapa hari, pacarnya ni Dimas sms, katanya dia udah bosen sama Dimas, dan katanya pacarnya yang sekarang lebih ganteng dan lebih tajir dibandingkan Dimas.

Di sinilah kepribadian temanku yang satu ini berubah. Dia lebih suka ngurung diri di kamar sambil gelap-gelapan. Ortunya Dimas saja sampai takut lihat perubahan Dimas. Dimas nggak suka kalau ada cahaya masuk di kamarnya. Trus dia bingung, mau dibawa kemana depresi saya ini? Dimas mutusin untuk meluapkan rasa merahnya dengan menikmati lagu metal yang waw, nggak ngerti apa yang di bilang ama penyanyinya, soalnya teriak mulu nggak nyanyi. Depresi itu telah mengguncang psikis Dimas.

Tapi, mungkin seiring berjalannya waktu, Dimas udah sadar dan ngilangin sakit hati yang dideritanya dulu. Walaupun Dimas udah berubah kayak dulu lagi, sampai sekarang dia masih sering denger lagu metal. Aku sendiri pusing kalau dengar lagu gituan. Tapi, syukurlah, Dimas nggak nyalurin depresinya ke jalan yang salah

Pengalaman temanku di atas dapat diambil pelajaran, sebaikya kalau kita lagi depresi, jangan sekali-kali terjun ke dunia yang salah. Misalnya narkoba dan kawan-kawannya, karena itu semua bisa menghancurkan masa depan kita. Pasti semua remaja punya cita-citakan? Jadi raihlah cita-cita itu dengan doa dan usaha. Sekarang kita berada di tengah jembatan. Mari kita sama-sama berjuang menyeberangi jembatan ini dengan rasa optimis dan selalu berpikir positif. Okey?

Cinta dan Ego Remaja

Cinta adalah anugrah yang di berikan oleh tuhan kepada setiap manusia. Ego adalah sifat yang dimiliki oleh setiap manusia. Cinta dan ego memiliki hubungan yang sangat erat, khususnya bagi anak-anak yang baru memasuki usia remaja. Tetapi terkadang para remaja salah mengartikan makna dari cinta disebabkan oleh egonya. Atas dasar itulah saya menulis artikel ini.

Pengertian Cinta
CInta adalah perasaan menyayangi dan mengasihi yang dimiliki oleh siapapun. Baik itu kepada lingkungan, hewan, hobi, bahkan sampai kepada lawan jenis.
Ada beberapa istilah cinta yang ada di masyarakat luas, yaitu :

1.Cinta kepada lawan jenis sering disebut dengan "Jatuh Cinta". Jatuh cinta dapat dirasakan oleh siapapun, kapan pun, dan di mana pun.
2.Cintanya anak remaja sering disebut dengan "Cinta Monyet". Cinta monyet biasanya terjadi mulai dari usia 11-12 tahun. Tetapi terkadang ada anak-anak yang sudah mulai mengenal cinta pada usia yang masih muda, yaitu sekitar umur 7-8 tahun.
3."Cinta pada Pandangan Pertama" adalah perasaan suka yang muncul pada saat pertama kali bertemu. Orang yang merasakan hal tersebut biasanya mengklaim telah dirinya telah jatuh cinta pada waktu pertama bertemu.
4."Cinta Buta" adalah perasaan suka yang tanpa didasari apapun menyukai seseorang dan mau melakukan apapun untuknya tanpa melihat apa yang akan terjadi.

Ada beberapa istilah lain yang berhubungan dengan Cinta.

1.Istilah yang digunakan untuk membuat suatu hubungan agar bisa dianggap resmi adalah "Pacaran". Orang yang menggunakan istilah ini dapat menyebut orang yang dia sukai dengan sebutan "Pacar".
2."Cemburu" adalah prilaku marah atau lebih tepatnya tidak suka jika orang yang disukainya atau mungkin "Pacar"nya melakukan sesuatu yang tidak dia inginkan seperti dekat dengan orang lain selain dengan dirinya. Istilah ini biasa diidentikkan dengan kata "Iri". Ada juga yang namanya "Cemburu Buta". Perasaan cemburu yang timbul tanpa didasari apapun atau bukti apapun.
Pengertian Ego
Ego adalah salah satu sifat umum manusia yang dimiliki oleh siapapun. Perasaan yang membuatnya ingin melakukan apapun untuk dirinya sendiri. Hal itu biasanya terjadi tanpa dia sadari. Takaran ke-Ego-an setiap manusia itu berbeda-beda, tergantung dari kemampuan orang tersebut apakah mampu menahannya atau tidak.
Faktor-faktor lain yang dapat membuat takaran keegoan setiap manusia berbeda-beda itu adalah sebagai berikut:

1.Faktor Lingkungan. Keegoan seseorang itu biasanya akan sulit terkontrol jika lingkungannya tidak mendukung. Seperti keadaan yang mengharuskannya untuk melakukan apapun untuk bisa mendapatkan yang terbaik untuk dirinya. Biasanya dikarenakan persaingan, baik itu persaingan untuk hidup maupun untuk uang, dan sebagainya.
2.Faktor Kebiasaan. Faktor yang ini masih berkaitan dengan Faktor Lingkungan. Faktor ini disebabkan oleh kemanjaan yang dibiasakan oleh orang tua kepada anaknya sehingga membuatnya merasa apapun bisa dia dapatkan.
3.Faktor Keturunan. Faktor ini ada karena ego adalah sifat yang dapat "diturunkan" kepada keturunannya. Jika ego orang tua besar maka biasanya ego anaknya pun akan besar juga. Begitupun sebaliknya

Hubungan Antara Ego dengan Cinta
Perasaan cinta yang akan kita bahas adalah cinta di kalangan remaja. Karena masa remaja adalah masa puncak keegoan seseorang. Ada beberapa fenomena yang menarik dari cinta di kalangan remaja. Seperti fenomena "Putus satu, masih banyak yang lain" dan fenomena "Selingkuh dan Playboy". Hal-hal itulah yang akan kita bahas.

"Putus satu, masih banyak yang lain"
Anggapan para remaja tentang "Putus satu, masih banyak yang lain" memang tidak salah. Kata-kata itu mirip dengan pribahasa "Mati Satu, Tumbuh Seribu". Tetapi dengan anggapan itu malah mungkin membuat dia bertambah sedih. Karena semakin sering dia pacaran, maka akan semakin sering dia sakit hati, kecuali jika dia telah menemukan orang yang setia.

Hal tersebut berhubungan erat dengan ego seseorang. Dengan pendapatnya "Putus satu, masih banyak yang lain" itu pun sudah menunjukkan keegoisannya. Karena kalimat itu pun bisa bermakna "Dia tuh gak ada apa-apanya, masih banyak yang lain kok!". Meskipun itu juga bisa bermaksud untuk menyemangati diri agar tidak terpuruk dalam kesedihan. Tetapi dengan mengatakan begitu atau memutuskan hal seperti itu membuatnya tidak memikirkan perasaan orang lain.

"Selingkuh dan Playboy"
Kata 'selingkuh' dan kata 'playboy' saya gabung karena 'playboy' itu tampaknya identik dengan selingkuh. Meskipun tidak semua orang yang selingkuh itu adalah playboy. Dan mengapa saya hanya menggunakan kata 'playboy' saja, dan tidak menggunakan kata 'playgirl'. Karena hal yang paling sering kita jumpai itu adalah playboy, dan bagi saya para playboy adalah icon dari para peselingkuh.

Selingkuh adalah salah satu prilaku menyimpang dari suatu hubungan seperti pacaran. Selingkuh terjadi karena keegoisan seseorang yang tidak bisa dikendalikannya. Sehingga membuatnya tidak bisa berfikir tentang perasaan orang lain, baik itu pacarnya maupun selingkuhannya. Dampak buruk dari perilaku Selingkuh ini adalah tersakitinya perasaan orang lain yang ditinggalkannya untuk berselingkuh dengan orang lain.

Ada beberapa alasan mengapa orang mau berselingkuh.

1.Karena dia sudah merasa bosan dengan Pacarnya dan ingin mencari hiburan baru.
2.Karena gengsi dan ingin dianggap hebat oleh teman karena bisa memiliki banyak pacar.
3.Karena perasaan atau cintanya telah terbagi kepada orang lain, sehingga dia mau mengambil resiko dan berselingkuh.
Sedangkan Playboy adalah cap yang diberikan kepada seseorang yang suka berselingkuh. Tetapi kadang-kadang cap ini juga diberikan kepada orang yang suka gonta-ganti pacar. Playboy yang suka berselingkuh adalah orang yang memiliki sifat acuh kepada orang lain dan tidak peduli dengan keadaan orang lain, termasuk dengan siapa dia sedang berpacaran. Seorang Playboy akan berhenti menjadi Playboy jika dia telah menemukan orang yang cocok dengan dirinya. Biasanya itu di saat dia sudah memasuki usia dewasa yang sudah bisa dikatakan matang dan mengerti mana yang baik dan mana yang buruk.

Hal itu semua terjadi dikarenakan keegoisan semata. Hal-hal tersebut paling banyak dialami oleh remaja. Bahkan ada beberapa pihak yang membenci playboy dan terkadang mengklaim bahwa semua Laki-laki itu sama. Orang-orang yang seperti itu adalah orang memandang dengan sebelah mata tentang laki-laki. Memang tidak salah dia berpendapat begitu setelah dia mendapatkan hal menyedihkan seperti diduakan. Tetapi tidak semua manusia itu sama. Ada batas-batas dan kemampuan masing-masing manusia untuk menahan keegoisannya.

Bahkan ada pula yang menyalahkan cinta dan membencinya. Padahal sudah jelas bahwa yang bersalah itu bukan cintanya, tapi egonya. Sudah dijelaskan di atas bahwa cinta adalah perasaan kasih sayang yang sifatnya membuat kita merasa senang. Jika terjadi sesuatu yang mengakibatkan perasaan sedih, maka itu bukan berarti cinta yang berbuat. Jika ada yang pantas disalahkan, maka salahkanlah dirimu sendiri dan bertanya "Egokah aku?". Apabila kau merasa dirimu tidak egois, maka bersabarlah bahwa kau akan mendapatkan yang terbaik.

Tetapi, ada hal yang lebih penting untuk kita ingat. Bahwa ego itu ada pada setiap manusia dan kita harus memakluminya. Khususnya pada hubungan seperti pacaran, keegoisan adalah suatu kewajaran bagi setiap remaja. Jika kau ingin sukses dalam bercinta, maka bersabarlah.
Jimbeng is offline Add to 
Jimbeng's Reputation Report Post Report Post     Multi-Quote This Message

Seorang Remaja Hilang, 11 Hari di Lorong Kereta Bawah Tanah

Seorang remaja berumur 13 tahun dengan Sindrom Asperger menghabiskan 11 hari berkelana di lorong kereta bawah tanah yang sangat luas sampai seorang polisi mengenalinya dari poster orang hilang.

Francisco Hernandez Jr, penderita Sindrom Asperger, sebuah gangguan perkembangan yang mempengaruhi kemampuan untuk bersosialisasi dan berkomunikasi, menghilang pada 15 Oktober, setelah ia menganggap dirinya dalam kesulitan di sekolah, menurut ibunya, Marsiela Garcia.

Garcia menghubungi polisi ketika anaknya hilang, tapi hanya mendapat sedikit bantuan. Ia dan suaminya berusaha sendiri untuk mencari anaknya yang "hilang" dengan menempelkan selebaran di rumah, di tempat umum, bahkan di kereta bawah tanah. "Tidak ada yang mengatakan apa-apa," katanya.

Remaja itu akhirnya diidentifikasi oleh polisi bagian Coney Island di New York, setelah petugas mengenalinya dari selebaran yang telah diposting di seluruh sistem kereta bawah tanah.

Kata Garcia, putranya mengenakan pakaian yang sama selama 11 hari, tidur di kereta bawah tanah, kamar mandi yang digunakan di stasiun, dan menghabiskan sebagian besar waktunya di bawah tanah. Francisco hanya membawa $11 ketika menghilang, dia makan lolipop, keripik kentang dan makanan lain yang dibeli di stasiun kereta bawah tanah.

"Dia tidak pernah menjelaskan pada saya apa yang terjadi", kata Garcia.

Francisco mengatakan kepada ibunya ia tidak meminta bantuan atau berkomunikasi dengan siapa pun, yang menurut para ahli tidak lazim untuk penderita Sindrom Asperger.

NYPD awalnya menganggap bahwa Francisco kabur dari rumah, kata Garcia. Setelah lima hari, unit penanganan orang hilang dari kepolisian berkunjung dan memberinya nasihat dimana ia harus mencari.

Garcia, 38, seorang pembantu rumah tangga yang datang ke Amerika Serikat dari Meksiko 16 tahun yang lalu menjadi begitu frustrasi sehingga ia sempat beralih meminta bantuan pada konsulat Meksiko di New York untuk membantu, dan akhirnya konsulat menghubungi polisi lagi.

Francisco berbicara singkat, mengatakan bahwa perwira transit mendekatinya dan bertanya apakah ia adalah anak laki-laki di poster orang hilang. "Aku hanya berkata bahwa aku Francisco dan hanya itu. Aku hanya pergi bersamanya,".

Komisaris Polisi New York, Ray Kelly ditanya tentang tindakan polisi dalam kasus tersebut. Dia mengatakan polisi harus menunggu perkembangan kasus selama beberapa hari, karena sudah jelas kepolisian akan kewalahan jika harus menindaklanjuti setiap ada laporan anak yang tidak berada di rumah (diduga menghilang).

Info tentang Sindrom Asperger:

Sindrom Asperger atau Gangguan Asperger (SA) merupakan suatu gejala kelainan perkembangan syaraf otak yang namanya diambil dari seorang dokter berkebangsaan Austria, Hans Asperger, yang pada tahun 1944 menerbitkan sebuah makalah yang menjelaskan mengenai pola perilaku dari beberapa anak laki-laki memiliki tingkat intelegensi dan perkembangan bahasa yang normal, namun juga memperlihatkan perilaku yang mirip autisme, serta mengalami kekurangan dalam hubungan sosial dan kecakapan komunikasi.

Sindrom Asperger merupakan suatu sifat khusus yang ditandai dengan kelemahan kualitatif dalam berinteraksi sosial. Sesorang penyandang Sindrom Asperger (SA) dapat bergaul dengan orang lain, namun dia tidak mempunyai keahlian berkomunikasi dan mereka akan mendekati orang lain dengan cara yang ganjil.

Remaja Macao Aktif Berhubungan Sex Sebelum 18 tahun

Satu survei mengindikasikan bahwa 43% remaja di Makao aktif berhubungan seks sebelum berusia 18 tahun, demikian laporan suratkabar Macao Daily, Senin. Menurut harian tersebut, sebanyak 632 remaja berusia antara 12 dan 24 tahun diwawancarai dalam survei tersebut yang dilakukan oleh Gereja Anglikan Sheng Hung Hui Taipa urusan pemuda pada Februari.

Persentase dari jumlah responden tersebut, 55% remaja berusia antara 18 dan 24 tahun, 23% bagi yang berusia 16-17, dan 22% berusia 12-15 tahun. Dua dari responden tersebut mengatakan bahwa mereka telah coba melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya sewaktu mereka berusia 12 tahun, menurut survei tersebut.

Survei tersebut juga menemukan bahwa 36% remaja memperbolehkan pasangannya untuk menyentuh dan melakukan hubungan seks dengan mereka, 41% dari jumlah itu melakukan saat mereka sedang jatuh cinta dan 10% hanya untuk "kesenangan" dan "kenikmatan". Untuk masalah kehamilan, 55% dari responden mengatakan mereka akan menikah dan merawat bayi tersebut, sementara 23% lebih memilih untuk aborsi, menurut harian tersebut.

Tim survei juga mengatakan bahwa hasil temuan ini menunjukkan bahwa%tase mereka yang memilih untuk aborsi antara kelompok usia tua dengan kelompok usia muda serupa, yang mengindikasikan bahwa pemuda dewasa yang diwawancarai memiliki rasa tanggung jawab yang sama dengan yang berusia dibawah 18

Pengaruh TV Terhadap Remaja

Televisi merupakan media yang paling efektif untuk menyebarkan pengaruh kepada audiensnya. Sedangkan remaja, sebagai individu yang sedang mencari jati dirinya, merupakan audiens yang mudah terkena pengaruh buruk televisi. Tayangan-tayangan buruk di TV setidaknya telah membawa pengaruh negatif sebagai berikut:


1. Apatis


Tayangan-tayangan TV dewasa ini cenderung membuat remaja lebih mementingkan segala hal tentang dirinya sendiri ketimbang lingkungan sosialnya. TV mengajak mereka untuk memikirkan bagaimana penampilan mereka, bagaimana cara menarik perhatian lawan jenis, atau betapa bahagianya jadi selebritis. Hal-hal diluar itu seperti persoalan pendidikan ataupun lingkungan tidak menjadi prioritas, malah cenderung diabaikan.


2. Korban Pencitraan


Wanita cantik harus putih dan langsing serta pria tampan harus berotot atau six packs merupakan satu dari sekian banyak contoh tentang dampak buruk TV dalam membentuk pencitraan dimata remaja. Alhasil para remaja rela melakukan apapun untuk mendapatkan predikat cantik atau tampan sesuai yang disuguhkan di TV, tanpa mempedulikan aspek lain yang lebih penting seperti kesehatan.


3. Pasif dan Konsumtif


Baik terpaan iklan maupun tayangan TV telah begitu memanjakan penonton khususnya para remaja dengan kemampuan visual dan audionya. Semua ditampilkan dengan sangat menarik sehingga mereka tidak perlu berbuat apa-apa lagi selain duduk manis di depan TV. Hal ini tentu membuat para remaja menjadi pemalas dan tidak produktif.


4. Mementingkan ‘kulit luar’ Tanpa Esensi


Ketidakpedulian, kepercayaan pada citra semu, serta kemalasan yang dibentuk oleh televisi melalui tayangan-tayangan buruknya membawa para remaja menjadi pribadi yang lebih mementingkan tampilan luar. Dengan demikian mereka jadi sangat mudah menilai sesuatu sesuai dengan standar ciptaan program-program buruk di TV. Pengusaha sukses dianggap lebih patut dihargai ketimbang sopir atau pembantu rumah tangga yang setiap hari membantu mereka.

SISWA SMA SIDOARJO BUAT PROTOTIPE SENJATA ELEKTRONIK TANPA SUARA




Jakarta, 3/9/2009 (Kominfo-Newsroom) – Seorang siswa SMAN I Sidoarjo, Jawa Timur, berhasil membuat prototipe senjata elektronik murah tanpa suara sebagai alternatif pengganti senjata api TNI/Polri, dan keberhasilannya itu telah menghantarkan dirinya menjadi juara II Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) 2009.

Siswa tersebut, Miftah Yama Fauzan, dalam LPIR yang diadakan pada bulan Agustus 2009 tersebut mengajukan penelitian mengenai senjata elektronik dengan biaya murah untuk merebut juara II di bidang fisika, mesin, dan elektro.

”Senjata elektronik murah dan tanpa suara tersebut modelnya mirip pistol, tapi amunisinya bisa menggunakan logam apa saja, dan tidak pakai bahan peledak karena sistemnya 100 persen elektronikal,” kata Miftah saat dihubungi pertelepon dalam siaran iptek voice di Kemeneg Ristek, Jakarta, Kamis (3/9).

Senjata tersebut saat digunakan menembak tidak mengeluarkan suara, dan prototipe yang dibuatnya itu memiliki jarak tembak efektif maksimal 15 meter. ”Proyektilnya boleh apa saja yang penting dari logam yang bisa dipakai dengan elektro magnit,” katanya.

Dalam lomba penelitian ilmiah remaja (LPIR) 2009 tersebut, ia memilih tema

senjata elektronik murah tanpa suara, karena akhir-akhir ini ia mendengar informasi sering ada kecelakaan pesawat TNI akibat kurangnya anggaran untuk perawatan pesawat-pesawat tersebut.

Ia mengatakan, dengan pembuatan senjata elektronik tanpa suara ini diharapkan dapat menghemat anggaran, karena biayanya jauh lebih murah dari senjata yang dipakai oleh TNI/Polri sekarang.

Mengenai pembuatan senjata tersebut persiapannya tidak sulit, pembuatan hardwarenya dan lain-lain semuanya

tidak ada masalah, hanya pada waktu lomba tersebut pembuatan proposalnya saja yang agak kesulitan.

Menurutnya, pembuatannya dilakukan sendiri, sedangkan mengenai rumus-rumus, kecepatan peluru, energi untuk penembakan semua dicari di internet. Uji coba sudah pernah dilakukan dengan sasaran tembak kaca berketebalan 2 mm, dan kacanya pecah. Bentuk pelurunya mirip paku tumpul, diameternya 0,5 cm dan panjangnya 2 cm.

Disebutkan, senjata itu kalau dipakai sasarannya bisa untuk melumpuhkan atau mematikan, karena kekuatannya bisa diatur. Misalnya kalau Polri untuk menangkap penjahat kekuatannya bisa diturunkan, karena mungkin hanya untuk melumpuhkan saja, tetapi kalau kondisi perang, misalnya, maka pelurunya bica dikencangkan lagi.

Siswa SMA Sidoarjo Ciptakan Senjata Api




“Senjata ini saya namakan EMG-M4. Untuk membuatnya membutuhkan waktu dua bulan,” ujar Miftah.


SIDOARJO- Beberapa guru SMAN 1 Sidoarjo, pada Senin, 19 April, berkumpul di ruang wakil kepala sekolah. Tak lain, mereka ingin melihat senjata api yang dirakit oleh salah satu siswanya.

Pagi itu, Miftah Yama Fauzan (16), membawa senjata api yang berhasil mengantarkan Indonesia menjadi juara I mengalahkan pelajar Rusia dan Jerman dalam International Conference of Young Scientists (ICYS) pekan lalu. Sebelum masuk ruang wakil kepala sekolah, Miftah yang datang sambil memanggul tas panjang disambut oleh siswa-siswa lainnya.

Teman-temannya bergantian mengucapkan selamat menyambut Miftah. Dengan berseragam putih abu-abu, dia memanggul tas gendong. Di tangan kanannya membawa sebuah kotak warna hitam berbentuk persegi panjang.

Di dalamnya tas itu, berisi senjata laras panjang. Senjata itulah yang mengantarkannya menjadi juara dalam ajang internasional. “Senjata ini saya namakan EMG-M4. Untuk membuatnya membutuhkan waktu dua bulan,” ujar Miftah.

Meski rakitan, namun senjata laras panjang ini mirip seperti aslinya senjata yang digunakan Densus 88 Anti Teror. Demikian pula, mulai peluru, sampai sistem kerjanya tak ubahnya senjata api.

Bedanya, hanya pemicu senjata itu menggunakan kekuatan baterai yang dirangkai menggunakan rangkaian tertentu. Dengan baterai berkekuatan 12 volt masuk ke DC converter sehingga daya naik menjadi 300 volt. Tenaga dari baterai itu disimpan di enam kapasitor.

Setelah terkumpul, tenaga itu disalurkan ke kumparan dan mengubahnya menjadi magnet. Dari sinilah, peluru ditarik dengan kekuatan penuh dan ketika pelatuk ditekan, langsung melepaskan tembakan. ”Peluru yang saya gunakan dari besi veromagnetik. Senjata ini juga dilengkapi dengan sensor untuk mendeteksi jarak,” urai siswa kelas I SMA N 1 Sidoarjo ini.

Karena ada sensor deteksi jaraknya, jika jarak dekat, tenaga yang digunakan untuk melepaskan peluru menggunakan dua kapasitor. Sedangkan jarak sedang, menggunakan empat kapasitor, maka menggunakan tenaga di empat kapasitor. “Baru kalau jarak jauh, menggunakan tenaga di enam kapasitor sekaligus,” ujar siswa berkulit putih ini.

Jika menggunakan kekuatan penuh, lanjut Miftah, senjata rakitannya mampu menembus obyek dengan jarak 30 meter. Kekuatannya pun cukup besar dan bisa mengoyak obyek yang ditembak.

Meski demikian, Miftah mengaku belum puas dan masih ingin mengembangkan senjatanya ini.”Untuk kekuatannya masih bisa dikembangkan lagi agar jangkauannya lebih jauh. Kan senjata ini masik prototype awal,” ujarnya sembari menunjukkan komponen senjata rakitannya.

Putra guru besar ITS Mochamad Ashari itu menambahkan, dia pernah mencoba senapannya menembak tumpukan kaca. Ternyata, bisa memporak-porandakan tumpukan kaca itu. Berarti kekuatannya cukup besar. Padahal, lanjut dia, rangkaian senjata itu sejatinya adalah air soft gun yang dibeli secara terpisah melalui internet.

Untuk merangkai senpi itu, dia merogoh kocek sampai Rp1,5 juta. Pelajar yang tinggal di Wonoayu itu mengaku banyak belajar dari internet. Beberapa istilah penting yang didapat dari sana.

Dari melihat beberapa spesifikasi senjata di internet itulah, kemudian dia belajar merangkai sendiri senjata itu. Ternyata bapaknya yang menjadi guru besar di ITS, juga sangat membantunya dalam merakit senjata itu. “Jika sudah tidak bisa berpikir sendiri lagi, saya Tanya sama bapak,” akunya.

Miftah mengaku, meski sudah meraih juara I tingkat internasional, tidak membuatnya puas. Dia ingin mengembangkan apa yang dihasilkan sehingga bisa menjadi sebuah karya yang membanggakan

Remaja 13 Tahun Amerika Panjat Gunung Everest




Remaja Amerika berumur 13 tahun, Jordan Romero dari California memiliki nyali besar. Ia kini sedang dalam perjalanan menuju puncak gunung Everest.

Saat ini remaja laki-laki Nepal berumur 16 tahun memegang rekor sebagai pendaki termuda Gunung Everest di dunia. Namun tujuan Romero bukanlah demi rekor. Ia berkata, ini adalah ambisinya untuk mendaki semua gunung tertinggi di tujuh benua.

[Jordan Romeno, Remaja 13-tahun]:
"Saat berusia 9 tahun waktu kelas empat, saya berjalan menyusuri lorong sekolah dan melihat lukisan di dinding, "Tujuh Puncak", itulah yang membuat saya ingin mendaki mereka. Saya melihatnya sepanjang waktu, dan saat ayah menjemput, saya berkata saya ingin mendaki mereka."

Romero telah mendaki Gunung Kilimanjaro di Afrika dan Gunung McKinley di Alaska hingga kini.

Lebih dari 4.000 pendaki sudah mencapai puncak Gunung Everest sejak pendakian pertama pada tahun 1953.

Pada tahun 1998, seorang pendaki Nepal memecahkan rekor pendakian tercepat Gunung Everest, dalam waktu 20 jam dan 24 menit.

Jadi apa tantangan berikutnya untuk Romero? Dia mengatakan ia ingin mendaki semua gunung tertinggi di 50 negara bagian di Amerika.

Remaja Australia Ternyata Lebih Nakal dari AS

Tingkat kenakalan remaja di Australia ternyata lebih tinggi dibanding remaja di Amerika Serikat. Ini hasil penelitian terbaru yang dilakukan Murdoch Children’s Research Institute di Australia dan Universitas Washington.

Kesimpulan atas fenomena kenakalan remaja di kedua negara tersebut diperoleh dengan mewawancarai 4.000 pelajar berusia antara 12 dan 16 tahun di Victoria, Australia, dan di Washington State, AS.

Para peneliti mewawancarai para remaja tersebut, apakah dalam setahun terakhir mereka pernah menyerang seseorang secara oral yang sangat menyakitkan hati, atau memukul badan seseorang sehingga mengalami luka serius yang memerlukan pengobatan medis.

Dalam penelitian tersebut diketahui, 12,6 persen remaja Victoria memiliki tingkah laku kasar, sedangkan 10 persen remaja Washington berkelakuan sama. Faktor utama timbulnya kelakuan buruk bagi remaja tersebut, antara lain problem di rumah dan juga pengaruh minuman keras dan obat terlarang.

Sheryl Hemphill yang mengetuai penelitian itu mengemukakan, angka kekerasan di antara remaja Australia tak bisa diprediksi dan perlu penyelidikan lebih lanjut. "Hal itu membuat kami lebih hati-hati berpikir mengenai bagaimana menangani masalah kelakuan buruk anak didik di sekolah," katanya.

Dari penelitian itu juga diketahui, para pelajar yang diskors dari sekolah atau ditangkap aparat keamanan akibat kelakuan buruk mereka, jumlah pelajar Australia itu lebih dari satu setengah kali lebih tinggi dibanding remaja di AS dalam 12 bulan terakhir.

Sheryl mengimbau sekolah-sekolah agar mencari alternatif untuk menskors atau pekerjaan yang mendukung agar mereka hingga masuk kembali bersekolah."Ini penting bagi sekolah-sekolah untuk mencoba memahami apa di balik kelakuan buruk pelajar itu," katanya.

Ia menambahkan, program anti-kelakuan buruk yang diterapkan di AS saat ini perlu diadaptasi oleh sekolah-sekolah Australia demi mengurangi tingkat kenakalan remaja di negeri Kanguru tersebut.

Remaja Dan Seks

Apakah Anda pernah membaca tentang hasil penelitian Komnas Anak tahun 2008? 62,7% remaja SMP sudah tidak perawan lagi. Terus akhir-akhir ini juga dibeberapa majalah dimuat mengenai tulisan tentang fenomena seks di usia remaja. Yang paling mengerikan adalah fakta bahwa ada remaja SMP yang mengaku melakukan hubungan seks di rumahnya sendiri di ruang televisi. Belum lagi, membaca artikel di majalah lain mengenai prostitusi di kalangan siswi remaja, ternyata hal itu dibuktikan benar pula dari penelitian yang dilakukan majalah tersebut.

Entah karena kurang perhatian orang tua, sekolah yang kurang dapat mengontrol hal ini atau memang karena tuntutan kemajuan jaman yang memaksa remaja melakukan hal ini? Entahlah. Remaja memang merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Tugas utamanya adalah pembentukan identitas atau konsep diri, dan membentuknya dengan baik memang tidak mudah. Masalah-masalah remaja seperti ini, sering timbul karena konsep diri remaja juga yang bermasalah. Mengijinkan dirinya melakukan hal ini, merusak diri sendiri karena ia menilai dirinya secara kurang tepat.

Saat ini, sulit menemukan figur yang tepat untuk dijadikan model alias contoh bagi remaja untuk bertindak sebaiknya ia seperti apa. Hal ini, tampaknya dapat membuat remaja buntu mau harus bergerak di mana. Apalagi, informasi remaja juga sangat terbatas atas masalah ini. Dan sedihnya lagi, batasan yang kaku tanpa memberikan penjelasan, membuat remaja yang RASA INGIN TAHUNYA BESAR, malah ingin coba-coba, jadinya SALAH JUGA!

Beberapa kondisi remaja yang pernah penulis lihat, mungkin pula dapat memberikan gambaran remaja kita, ada yang menyedihkan ada dan ada pula yang mengharukan. Di pinggiran Jakarta Barat, Dumpit, masalah seks dengan melegalkannya menjadi pernikahan dini atas dasar masalah ekonomi yang mendesak, tampaknya sudah biasa. Orang tua di sini malah yang membiarkan anaknya menikah dini agar perekonomian orang tua membaik. Apa remaja ada pilihan?

Di sisi yang lain, di bagian Jakarta Barat yang lain, di daerah elitnya, remaja-remaja berkumpul untuk membahas bahwa pacaran sebaiknya tidak dilakukan dahulu, terkait dengan nilai-nilai budaya dan agama. Guru-guru yang memfasilitasi untuk pembahasan ini. Jangankan bicara mengenai seks secara vulgar, pacaran saja tidak boleh. Baik yah guru-gurunya, tapi apa itu cukup?

Ada pula, remaja yang khusus dibawa orang tuanya dari luar negeri untuk dikonsultasikan ke profesional, orang tua mulai prihatin karena anaknya pernah pulang hingga larut malam dengan ‘cipok’ sana-sini di lehernya. Usut punya usut, orang tua memang tidak pernah punya waktu dengan anaknya. Jadinya kaget deh, bingung.

Meski dianggap penting, pendidikan seks bagi remaja belum terlalu banyak dilakukan ternyata. Jarang ada guru yang kreatif yang bisa memfasilitasi hal ini, tapi ada koq seperti di atas, meski masih perlu dibenahi. Nah, mengharapkan dari guru saja, sebagai orang tua juga tampaknya tidak tepat. Sumber utama remaja bisa mendapatkan pemahaman yang tepat mengenai seks (hal-hal yang berhubungan dengan jenis kelamin sampai dengan hubungan seksual) hanyalah bisa didapat secara tepat dari orang tua atau keluarga. Akan tetapi, biasanya orang tua atau keluarga sendiri yang risih membahasnya. Untungnya banyak buku-buku yang jadi pedoman untuk membahas masalah ini. Jadi bukan alasan untuk sulit melakukannya. Mungkin masalahnya, ada waktu tidak ya untuk membahasnya?

Akan tetapi yang paling penting sebagai remaja, tampaknya perlu untuk lebih MAU MENGAMBIL SIKAP DAN MENJADI ASERTIF (berani berkata ‘tidak'), bekal yang tampaknya akan dapat menjawab tantangan apapun agar tidak tergerus oleh jaman. PUNYA KONSEP DIRI YANG BAIK ITU MEMANG TIDAK MUDAH. AKAN TETAPI, SETIDAKNYA REMAJA TIDAK PERLU MERUSAK DIRI SENDIRI. BUKTIKAN MENJADI YANG TERBAIK DENGAN PRESTASI, MASA DEPAN TETAP DITANGAN PARA REMAJA, HARAPAN BANGSA KITA… Sebagai orang yang sudah lebih tua sedikit, mendukung remaja untuk maju. Kalau remaja ingin konsul sewaktu-waktu, silakan saja

Remaja Rata-rata Kirim 80 SMS per Hari

Tingkat penggunaan ponsel di kalangan remaja saat ini sudah sangat tinggi. Selain itu, sebagian besar remaja lebih banyak berkomunikasi dengan mengirimkan pesan dibandingkan dengan berbicara langsung.

Sayangnya, pengiriman pesan telah menjadi kegiatan yang sangat lumrah bagi mereka di setiap waktu sampai-sampai mereka tetap mengirimkan SMS meski sambil mengemudikan kendaraan.

Padahal, dari penelitian terakhir, orang yang mengirimkan SMS sambil mengemudi memiliki peluang mengalami kecelakaan enam kali lipat lebih tinggi.

Pew Internet and American Life Project meneliti lebih lanjut kebiasaan kirim mengirim pesan di kalangan remaja yang sejak tahun 2008 mengalami pertumbuhan sangat dramatis.

Saat ini, SMS melampaui panggilan telepon, instant messenger dan jejaring sosial sebagai metode komunikasi di kalangan remaja Amerika Serikat.

Penelitian menunjukkan bahwa 75 persen remaja berusia 12 sampai 17 sudah memiliki ponsel. Remaja perempuan umumnya mengirimkan 80 SMS per hari dan laki-laki sekitar 30 SMS per hari.

“Pengiriman SMS (texting) telah menjadi metode komunikasi utama di kehidupan remaja saat ini dan pertumbuhannya melejit dalam 18 bulan terakhir,” kata Amanda Lenhart, seperti VIVAnews kutip dari DailyTech, 25 April 2010. “Kita sudah sampai di titik di mana remaja berharap kawannya membalas pesan teks mereka. Pastinya ada elemen tertentu pada pesan teks yang sangat cocok dengan kehidupan remaja,” ucap Lenhart.

Salah satu kunci meningkatnya pengiriman SMS di kalangan remaja adalah bahwa mereka umumnya berharap rekan mereka bisa menjawab SMS mereka di manapun mereka berada, baik di dalam kelas ataupun saat bersama orang tua mereka.

Penelitian juga menemukan bahwa 87 persen remaja pemilik ponsel tidur dengan ponsel di sisinya. Tujuannya agar mereka bisa membalas SMS sepanjang malam.

5 Fakta HIV/AIDS yang Perlu Diketahui Remaja!

Kasus HIV/AIDS di Indonesia makin mengkhawatirkan. Di Indonesia secara kumulatif kasus pengidap HIV dan AIDS mulai Januari 1987 hingga 31 Maret 2009 terdiri dari HIV 6.668 kasus, AIDS 16.964 kasus.

Proporsi kumulatif untuk kasus AIDS menurut golongan usia, antara lain di bawah usia satu tahun mencapai 135, usia satu hingga empat tahun mencapai 175, usia lima hingga empat belas tahun mencapai 88.

Usia lima belas hingga sembilan belas tahun mencapai 522, usia dua puluh hingga dua puluh sembilan tahun mencapai 8.567 kasus. Sedangkan usia 30 hingga 39 tahun mencapai 4.997, usia 40 hingga 49 tahun mencapai 1.427, usia 50 hingga 59 tahun mencapai 404, usia di atas 60 tahun mencapai 91, dan tak diketahui usia penderita mencapai 558 kasus.

Dari data ini, penderita usia remaja dan produktif cukup banyak. Ini mengkhawatirkan. Sebagian besar remaja menganggap HIV sebagai penyakit yang tak berbahaya. Lebih parah lagi, banyak sekali pemahaman salah terkait HIV/AIDS. Mari kita lihat 5 fakta mengenai HIV/AIDS yang wajib diketahui remaja:

1. HIV tidak pandang bulu
Sejak epidemi HIV dimulai 20 tahun lalu, stereotipe yang beredar di masyarakat tentang penderita HIV yaitu para gay, pemakai narkoba dan para pekerja seks komersial lah yang mendapat label tersebut. Faktanya, semua orang bisa terkena HIV, dari usia tua, muda , kaya, miskin, wanita, pria, maupun anak – anak dan dari berbagai macam profesi.

2. Seks oral tak seaman yang diipikir
Oral seks seringkali dianggap sebagai cara “aman” melakukan hubungan seksual. Faktanya, berdasar penelitian, cairan tubuh yang terinfeksi seperti semen dan sekresi vagina yang mengandung konsentrasi virus HIV tinggi bisa memasuki aliran darah melalui membran mukosa mulut.

3. Jangan cuma khawatir hamil
Banyak remaja percaya, satu – satunya risiko berhubungan seks tanpa proteksi adalah kehamilan. Karena itu dipakailah pil KB, oral seks dan ejakulasi di luar demi mencegah kehamilan. Padahal, banyak hal yang harus dikhawatirkan selain kehamilan, yakni adanya penyakit menular seksual (PMS) seperti sifilis, herpes, termasuk HIV yang bisa mengancam kehidupan.

4. Kadang orang tidak mengatakan sesungguhnya dan kita tidak tahu kenyataannya
Coba Anda pikir sejenak kalimat di atas. Berapa banyak orang yang mengakui bahwa mereka menderita HIV jika ditanya oleh pasangan barunya? Berapa banyak orang yang mengakui kehidupan seksual mereka ketika mereka baru mengenal seseorang? Berapa banyak orang yang benar – benar mengetahui status HIV mereka dan status kesehatan orang – orang yang bersama mereka sebelumnya? Sebuah pernyataan “ partner saya tidak mengidap HIV” hanya bisa diterima jika disertai dengan bukti nyata tes HIV negatif. Tanyalah dengan jelas status HIV mereka dan mintalah mereka melakukan tes sebagai bukti.

5. Belum ada obat untuk si pembunuh
Meski orang dengan HIV/AIDS (ODHA) bisa hidup lebih lama berkat obat antiretroviral, obat ini tidak menyembuhkan. Kalau pun obat-obat ini melindungi dari infeksi opportunistik ini bukanlah “jalan pintas” dari infeksi HIV. Obat ini bahkan menyebabkan efek samping seperti diare, kelelahan berlebihan, kemerahan, mual dan muntah.

Jadi, sebaiknya pikirkanlah dahulu sebelum berbuat terlalu jauh dan merusak masa depan Anda, karena HIV merupakan “silent killer”, si pembunuh senyap yang jelas akan membuat Anda menyesal di masa depan karenanya

Kenapa Remaja Susah Bangun Pagi ?

Orangtua kadang harus berteriak-teriak atau bolak-balik membangunkan anak remajanya di pagi hari agar tidak terlambat sekolah. Tapi si anak tetap saja sulit bangun. Sampai-sampai ada istilah bunyi yang menggelar pun tidak akan membuat si anak bangun.

Membangunkan anak remaja di pagi hari kadang membuat orangtua frustasi. Tidak sedikit orangtua yang akhirnya mengeluarkan kata-kata, 'Dasar pemalas', 'Mau jadi apa kamu kalau tidur terus' atau 'Bangun tidur saja susah apalagi yang lain'.

Kondisi susah membangunkan anak remaja dan anak remaja yang sulit bangun pagi dialami hampir seluruh orangtua dan anak remaja di dunia.

Kenapa anak remaja sulit bangun pagi?
Hasil penelitian yang dilakukan Mary Carskadon, profesor psikiatri dari Brown University tahun 2005 mencatat ada sekitar 30 persen remaja yang mengalami gangguan tidur. Usia remaja ini berkisar 10-18 tahun. Anak-anak usia remaja ini membutuhkan tidur waktu tidur 9-10 jam sehari.

Usia remaja adalah saat anak mengalami pubertas. Memasuki periode ini, tubuh remaja akan menyesuaikan diri termasuk waktu jam tidurnya.

Saat pubertas tubuh remaja akan mengalami pergeseran waktu tidur malam sekitar 2 jam dan kebanyakan tidak akan bisa tidur di bawah jam 11 malam. Ketika puber, tubuh remaja akan mengalami perubahan hormon dan hormon melatonin yang merangsang tubuh cepat tidur juga tertunda produksinya.

Bisa saja orangtua menyuruh anak masuk kamar dan tidur jam 10 malam tapi yang terjadi si anak hanya melihat langit-langit kamar dan mungkin baru akan mengantuk sekitar pukul 1 pagi.

Itulah yang menyebabkan remaja kesulitan bangun pagi. Karena jadwal tidurnya lebih larut sementara kebutuhan tidurnya 9 jam yang membuatnya sangat tersiksa bangun di pagi hari.

Jelas saja ini berbeda dengan waktu tidur orangtuanya. Orang dewasa bisa tanpa sadar tertidur pukul 10 malam dan hanya butuh 7-8 jam untuk tidur cukup.

"Remaja seperti berperang ketika harus bangun pagi, tapi itu tidak sepenuhnya kesalahan mereka," kata Jodi Mindell, pakar gangguan tidur anak dari the Children's Hospital of Philadelphia seperti dilansir dari Natioanl Sleep Organizaton, Minggu (25/4/2010).

Ritme sirkadian (jam biologis) remaja membuatnya lebih terjaga di malam hari sehingga seringkali remaja tertidur di dalam kelas.

Beberapa sekolah di Minneapolis, Amerika telah mengubah jadwal masuk sekolah dari semula pukul 07.00 menjadi pukul 08.00-08.30. Perubahan jam sekolah ini untuk membantu siswa lebih siap menghadapi pelajarannya.

Namun perubahan hormon bukan satu-satunya yang menjadi penyebab susah tidur remaja. Kebiasaan minum-minuman kafein, tidur di depan TV, tidur dengan cahaya terang juga memicu remaja semakin susah tidur malam.

Mengisi kegiatan dengan esktrakurikuler seperti olahraga atau kegiatan seni akan bagus buat remaja, sehingga ketika malam tubuhnya akan cepat tertidur karena sudah kelelahan.

Membuat jam tidur malam yang teratur buat remaja mungkin sulit, tapi dengan membiasakan memiliki jam tidur teratur akan membantu mengatasi remaja memiliki jam tidur yang baik. Remaja yang kurang tidur akan berpengaruh terhadap emosinya yang menjadi gampang marah dan mudah dipengaruhi hal-hal negatif.

Sebaiknya diperhatikan pula hal-hal yang bisa memperparah gangguan tidur remaja:

1. Jauhi minuman kafein dan nikotin yang dapat mengganggu tidur.
2. Hindari permainan komputer sebelum tidur.
3. Hindari berdebat dengan remaja sebelum tidur.
4. Hindari tidur dengan sinar komputer atau TV yang berkelap-kelip di kamarnya.
5. Hindari cahaya terang di malam hari sebaiknya matikan lampunya saat tidur yang akan mempercepat produksi hormon melatonin
6. Biarkan remaja tidur pada akhir pekan, tetapi tidak lebih dari 2 atau 3 jam agar tidak mengganggu jam tubuh mereka.

Mempersiapkan Diri Menjadi Remaja Mandiri

Daftar pengangguran tingkat usia Produktif/ Remaja akhir ini semakin meningkat.
Dan tanggug jawab kita sebagai remaja adalah tidak menambah angka pengangguran tersebut.

Di zaman sekarang, sangat penting, bahkan mendesak, bagi kita para remaja memiliki pengetahuan cara mengelola dan memahami dunia keuangan secara nyata. Kita bakal menghadapi tantangan keuangan begitu kita meninggalkan tempat aman kita; rumah./Orang tua kita

Berikut ini tips untuk kita dalam mempersiapkan diri menjadi Remaja mandiri dalam mengelola keuangan :

• Etika
- Mengembangkan karakter bermoral tinggi, otomatis akan membantu kita remaja untuk berusaha memperoleh pendapatan, menjadi calon pekerja lebih baik dan secara keseluruhan menjadi pribadi baik yang dihormati. Dalam masyarakat saat ini, menjadi warga yang dihormati komunitas dengan baik akan membantu mendapat posisi mandiri secara keuangan. Mereka yang sejahtera sekaligus dihormati banyak orang adalah mereka yang punya standar moral tinggi.

• Komunikasi
-Komunikasi merupakan hal utama untuk remaja mandiri , karena cara berkomunikasi “ tertulis dan verbal “yang efektif akan memberikan kekuatan untuk mengajak orang lain untuk bekerja sama.dan cara berkomunikasi juga akan membantu kita agar tampak lebih di antara yang lain danitu akan memudahkan kita promosi.

• Pola Pikir Sehat
-Semua hal berbau negatif akan menyulitkan kita dalam segala hal hidup dan dapat merusak kesempatan kita mencapai kemandirian dalam keuangan. Tips ini akan memotivasi dan membantu Kita menambah rasa percaya diri yang dibutuhkan untuk berhasil. Studi menunjukkan bahwa sikap positif akan menarik hal-hal positif di sekitar. Jadi mari kita berusaha mengembangkan pikiran yang akan membantu diri kita menjadi sosok lebih dewasa dan bertanggung jawab secara keuangan.

• Pendidikan
-Di dalam kehidupan era masa sekarang ini. Sejauh kita memandang maka harus sejauh itulah kita harus memperlengkapi diri kita dengan berbagai pendidikan. Kita jangan salah memahami bahwa pendidikan diperoleh dengan cara menempuh jalur formal saja, dengan cara datang, duduk, mendengar dan selanjutnya hingga akan memperoleh penghargaan dari test yang sudah dilewati.
Pendidikan dapat diperoleh dengan berbagai cara terlebih lagi semakin mendukungnya perkembangan alat-alat elektronika sekarang ini. Dengan mudah kita memperoleh informasi tentang perkembangan zaman baik dari belahan bumi barat terlebih lagi dari negara tetangga.
Ilmu pengetahuan, keterampilan, pendidikan merupakan unsur dasar yang menentukan kecekatan seseorang berpikir tentang dirinya dan lingkungannya. Seseorang yang mampu mengubah dirinya menjadi lebih baik diharapkan mampu mengubah keluarganya,

• Hasrat
-Saling bantu sesama remaja dalam menemukan dan mengikuti hasrat kita . Tentu yang bersifat positif. Untuk lebih percaya diri bagaimana mengubah hasrat menjadi menjadi karir yang bisa memenuhi kebahagian dan kebutuhan keuangan.
Hasrat di sini ialah ketikakita cinta apa yang ia lakukan, kita tidak merasa seperti beban kerja sehingga bisa melakukannya dengan baik dalam bidang apapun . Dengan memahami mimpi kita , kita akan lebih paham kemana kita akan melangkah ke tingkat lebih tinggi, yang sekaligus membantu kita remaja mengembangkan kemampuan.

• Kemampuan Mengorganisir
-Mencapai kemandirian keuangan saat usia muda akan sangat dipermudah bila anak memiliki perilaku teroganisir. Contoh, ajak mereka memiliki jadwal terorganisir, ruang dan hidup mereka akan memberi keuntungan bagi mereka. Melakukan hal itu sama dengan membuka celah bagi remaja menggapai potensial tertinggi mereka.

Tentu selain tips di atas, sebagai tambahan kita harus lebih banyak belajar bagaimana mendapatkan dan mengelola uang secara langsung.

80 Persen Rekrutan Teroris Remaja

Sebanyak 500 orang lebih teroris yang berhasil digerebek kepolisian, sekitar 80 persen diantaranya, adalah generasi muda.

Hal tersebut dikatakan, inisiator Barisan Tolak Terorisme, Nasir Abas, saat melakukan sosialisasi tentang bahaya terorisme bagi generasi muda oleh Barisan Tolak Terorisme, di Pondok Pesantren Al Muayyad Solo, Kamis (29/4/2010).



Menurut Abas, jaringan terorisme sebagian besar merekrut pemuda yang berusia antara 18 tahun hingga 30 tahun atau belum berkeluarga.

Oleh karena itu, pihaknya melakukan sosialisasi tersebut bertujuan untuk menangkis ajakan atau rekrutmen kaum muda untuk masuk ke jaringan terorisme.

Ia menjelaskan, arti terorisme yakni tindakan kekerasan yang mengakibatkan jatuh korban jiwa yang tidak tahu apa-apa atau orang yang tidak bersenjata di tempat umum.

Untuk itu, pihaknya terus gencar melakukan sosialisasi itu, agar masyarakat terutama generasi muda tahu tentang bahaya terorisme.

Sementara inisiator lain mantan Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra menjelaskan, sosialisasi tentang bahaya terorisme terus dilakukan kepada masyarakat terutama generasi muda karena, sel-sel jaringan terorisme masih hidup dan terus bergerak di negara ini.

Meskipun, sejumlah pimpinan teroris seperti Noerdin M Top maupun Dulmatin sudah dapat dilumpuhkan dalam suatu penggerebekan oleh Kepolisian.

Menurut dia, generasi muda memang relatif rentan terhadap perekrutan-perekrutan jaringan terorisme ini. Hal itu, karena mereka pada umumnya mempunyai banyak masalah seperti persoalan pendidikan, kesenjangan sosial, globalisasi dan lainnya.

Gangguan seperti tersebut, yang menjadi sasaran dan dimanfaakan oleh sel-sel terorisme untuk direkrut dengan menggunakan terminologi Agama misal, bom bunuh diri dianggap sebagai jihad.

Menurut dia, dakwah yang diajarkan Nabi Muhammad SAW adalah penuh kasih sayang bagi semesta alam. Gerakan terorisme melalui tindakan kekerasan dengan membawa-bawa Agama Islam sehingga ajaran itu bisa terpojok.

Ia menjelaskan, adanya tindakan kekerasan bom bunuh diri yang dilakukan terorisme, didasari kemarahan mereka atas AS, yang berlaku tidak adil atau yang selalu mendukung Israel yang melakukan kekejaman terhadap Bangsa Palestina.

Namun, mereka meletakan bomnya di Indonesia seperti kejadian di Bali dan Jakarta. Bahkan, mereka ada usaha melebarkan jaringannya melalui kelompok-kelompok yang beberapa waktu lalu telah digerebek pihak kepolisian.

Oleh karena itu, dengan melindungi generasi muda dengan memberikan pemahaman kepada para santri ini.

Selain itu, pihaknya juga mengharapkan kerja sama dengan sejumlah pondok pesantren, sekolah, dan semua elemen masyarakat untuk ikut berpartisipasi terkait bahaya terorisme.

"Mereka yang direkrut sebagian besar sudah di luar pondok atau alumni pondok pesantren," katanya.

KENAKALAN REMAJA SEBAGAI PERILAKU MENYIMPANG HUBUNGANNYA DENGAN KEBERFUNGSIAN SOSIAL KELUARGA.

Masalah sosial yang dikategorikan dalam perilaku menyimpang diantaranya adalah kenakalan remaja.Untuk mengetahui tentang latar belakang kenakalan remaja dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu pendekatan individual dan pendekatan sistem.



Dalam pendekatan individual, individu sebagai satuan pengamatan sekaligus sumber masalah.Untuk pendekatan sistem, individu sebagai satuan pengamatan sedangkan sistem sebagai sumber masalah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa ternyata ada hubungan negative antara kenakalan remaja dengan keberfungsian keluarga.
Artinya semakin meningkatnya keberfungsian sosial sebuah keluarga dalam melaksanakan tugas kehidupan, peranan, dan fungsinya maka akan semakin rendah tingkat kenakalan anak-anaknya atau kualitas kenakalannya semakin rendah. Di samping itu penggunaan waktu luang yang tidak terarah merupakan sebab yang sangat dominan bagi remaja untuk melakukan perilaku menyimpang.



Tips untuk mengatasi dan mencegah kenakalan remaja, yaitu:

-Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.

- Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. contohnya: kita boleh saja membiarkan dia melakukan apa saja yang masih sewajarnya, dan apabila menurut pengawasan kita dia telah melewati batas yang sewajarnya, kita sebagai orangtua perlu memberitahu dia dampak dan akibat yang harus ditanggungnya bila dia terus melakukan hal yang sudah melewati batas tersebut.

- Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda umur 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Karena apabila kita membiarkan dia bergaul dengan teman main yang sangat tidak sebaya dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti berbeda, maka dia pun bisa terbawa gaya hidup yang mungkin seharusnya belum perlu dia jalani.

- Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti tv, internet, radio, handphone, dll.

- Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah tempat anak lebih banyak menghabiskan waktunya selain di rumah.

- Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini, seperti beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman kepercayaannya.

- Kita perlu mendukung hobi yang dia inginkan selama itu masih positif untuk dia. Jangan pernah kita mencegah hobinya maupun kesempatan dia mengembangkan bakat yang dia sukai selama bersifat Positif. Karena dengan melarangnya dapat menggangu kepribadian dan kepercayaan dirinya.

- Anda sebagai orang tua harus menjadi tempat CURHAT yang nyaman untuk anak anda, sehingga anda dapat membimbing dia ketika ia sedang menghadapi masalah.



Pergaulan Bebas Kalangan Remaja, WASPADA!

Masa remaja adalah masa yang paling berseri. Di masa remaja itu juga proses pencarian jati diri. Dan, disanalah para remaja banyak yang terjebak dalam pergaulan bebas.

pergaulan bebas di kalangan remaja telah mencapai titik kekhawatiran yang cukup parah, terutama seks bebas. Mereka begitu mudah memasuki tempat-tempat khusus orang dewasa, apalagi malam minggu. Pelakunya bukan hanya kalangan SMA, bahkan sudah merambat di kalangan SMP. ‘’Banyak kasus remaja putri yang hamil karena kecelakan padahal mereka tidak mengerti dan tidak tahu apa resiko yang akan dihadapinya,’’ kata cowok yang disapa Mareno ini pada Xpresi, Rabu (20/8) di ruang kerjanya.

Meskipun begitu, lanjutnya para remaja yang mengalami ‘kecelakaan’ ini tak boleh dijauhi dan dibenci. ‘’Kita tidak pernah melarang mereka untuk melakukan hubungan seks, karena ketika dilarang atau kita menghakimi, mereka akan menjauhi kita. Makanya, Dkap disini merupakan teman curhat mereka dan kita memberikan solusi bersama. Seberat apapun masalahnya, kalau bersama bisa diatasi,’’ ungkapnya lagi.

Bukan hanya remaja nakal saja yang terjebak, anak baik pun bisa kena. ‘’Anak baik yang disebut anak rumah pun ada yang mengalami ‘kecelakaan’,’’ ucapnya.

Oleh sebab itu, sangat diperlukan pancegahan dini dengan memberikan pengetahuan seks. ‘’Pendidikan seks itu sangat penting sekali. Tapi, di masyarakat kita pendidikan seks itu masih dianggap tabu. Berdasarkan pengamatan kami, banyaknya remaja yang terjebak seks bebas ini dikarenakan mereka belum mengetahui tentang seks. Seks itu bukan hanya berhungan intim saja. Tapi, banyak sekali, bagaimana merawat organ vital, mencegah HIV dan lainnya. Pelajari seks itu secara benar supaya kita bisa hidup benar,’’ tuturnya.

Banyaknya kalangan remaja yang melakukan seks bebas, lanjutnya diindikasikan ada jaringan tertentu yang menggiring anak-anak ke hal yang negatif. Oleh karena itu, MUI menghimbau untuk menutup tempat yang berbau maksiat. ‘’Menutup tempat maksiat itu jauh lebih penting demi generasi muda,’’ sarannya.

Ditingkat pergaulan dalam kondisi hari ini, anak-anak bisa saja berbohong. Oleh sebab itu, sambungnya pengawasan orang tua harus diperketat. Tentu saja contoh perilaku orang tua sangat berperan. Ia berharap, semua sekolah-sekolah tanpa terkecuali memperkuat kembali kehidupan beragama. ‘’Kita harus menanamkan nilai-nila agama sejak dini sehingga mereka memiliki kepribadian yang kuat,’’ katanya.



Hal yang sama juga diutarakan Drs Ali Anwar, kepala SMA 5 Pekanbaru. Menurutnya, akibat perkembangan zaman, ketika agama tidak lagi menjadi pokok dalam kehidupan banyak remaja yang terjebak dalam pergaulan bebas. ‘’Solusinya, kuatkan lagi ajaran agama. Baik di sekolah maupun di rumah agama merupakan kebutuhan pokok,’’ ucapnya.

Selain itu, orang tua harus lebih memperhatikan anaknya. ‘’Orang tua dan anak harus selalu berkomunikasi. Sehingga tahu persoalan anak,’’ ungkapnya.

Semakin Parah, Gaya Hidup remaja

Setiap individu dari kita akan merasa senang dengan kehadiran produk atau layanan yang lebih canggih dan praktis. Tidak terkecuali teknologi internet yang telah merobohkan batas dunia dan media televisi yang menyajikan hiburan, informasi serta berita aktual. Begitu juga, handphone yang telah membantu komunikasi sesama manusia untuk kapan saja meskipun satu dengan yang lainnya berada di dunia Utara-Selatan atau belahan Timur - Laut.



A. Teknologi + Kebebasan - Edukasi = Kehancuran

Setiap teknologi memberikan efek positif dan negatif. Maraknya penggunaan ponsel telah menurunkan interaksi individu secara langsung. Hal ini akan cenderung membuat pola hidup manusia menjadi indivualistis. Dampak negatif ini tentunya dapat dikurangi bahkan dihindari jika saja si pengguna memiliki pemahaman dan pengetahuan, etika dan sikap yang kuat (bijak-positif) untuk memanfaatkan sesuatu secara selektif dan tepat guna.

Inilah titik permasalahannya bagi anak dan remaja. Penyaring internal (pemahamam, etika dan sikap) anak dan remaja kita masih sangat rapuh. Di era kompleksitas arus kehidupan saat ini, orang tua (terutama di perkotaan) telah kehilangan daya mendidik dan membangun keluarga bagi anak-anaknya. Hal ini diperparah dengan maraknya “racun-racun” yang diterima oleh anak-anak kita saat ini. Adegan-adegan kekerasan, seksual, mistik, dan hedonisme di media TV, koran dan internet, serta sistem pendidikan sekolah yang gagal membangun karakter anak, telah menyerang anak-anak kita saat ini.

Di sisi lain, rendahnya regulasi dan law inforcement dari pemerintah dan aparaturnya, telah menyebabkan oknum-oknum perusak generasi muda kita “berkembang biak secara pesat. KKN antara pihak penguasa dengan pengusaha dalam regulasi, publikasi dan distribusi media menyebabkan jutaan pemimpin masa depan Indonesia di ujung kepunahan. Sederet keprihatinan anak dan remaja saat ini seperti kenakalan remaja, pola hidup konsumtif - hedonistik, pergaulan bebas, rokok, narkoba, dan kecanduan game on line hampir menuju budaya “gaya hidup” remaja masa kini.

Teknologi tanpa filtrasi (perlu regulasi agar kebebasan tidak jebol) dan rapuhnya edukasi serta karakter manusia mengakibatkan kehancuran bangsa.




B. Rokok, Narkoba, Seks, dan AIDS

Ditengah berita siswa-siswi berprestasi dalam ajang penelitian, olimpiade sains, seni dan olahraga, anak muda Indonesia saat ini terancam dalam masa chaos. Jutaan remaja kita menjadi korban perusahaan nikotin-rokok. Lebih dari 2 juta remaja Indonesia ketagihan Narkoba (BNN 2004) dan lebih 8000 remaja terdiagnosis pengidap AIDS (Depkes 2008). Disamping itu, moral anak-anak dalam hubungan seksual telah memasuki tahap yang mengawatirkan. Lebih dari 60% remaja SMP dan SMA Indonesia, sudah tidak perawan lagi. Perilaku hidup bebas telah meruntuhkan sendi-sendi kehidupan masyarakat kita.

Berdasarkan hasil survei Komnas Perlindungan Anak bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) di 12 provinsi pada 2007 diperoleh pengakuan remaja bahwa :

  1. Sebanyak 93,7% anak SMP dan SMU pernah melakukan ciuman, petting, dan oral seks.
  2. Sebanyak 62,7% anak SMP mengaku sudah tidak perawan.
  3. Sebanyak 21,2% remaja SMA mengaku pernah melakukan aborsi.
  4. Dari 2 juta wanita Indonesia yang pernah melakukan aborsi, 1 juta adalah remaja perempuan.
  5. Sebanyak 97% pelajar SMP dan SMA mengaku suka menonton film porno.

Pengakuan seorang Siswi SMA, Beginikah Remaja Kita?
“Sekarang gue lagi jomblo. Sudah dua tahun putus. Sakit juga! Habis pacaran empat tahun, dan sudah kayak suami-istri. Dulu, tiap kali ketemu, gejolak seks muncul begitu saja. Terus ML (making love) deh. Biasanya kita lakuin kegiatan itu di hotel. Kadang di rumah juga, kalau orang rumah lagi pergi semua. Kalau rumah nggak lagi sepi ya paling cuma berani ciuman dan raba sana-sini. Buat gue, semua itu biasa. Gue nglakuinnya karena merasa yakin doi bakal jadi suami gue. Gue nggak takut dosa. Kan kita sama-sama mau, jadi nggak ada paksaan. Dosa terjadi kan kalau ada paksaan. Gitu menurut gue. Waktu putus, gue nggak nyesel sudah nglakuin itu, habis, mau gimana lagi! Santai saja! Tentang pendidikan seks, gue nggak pernah terima dari orangtua. Paling dari teman, majalah, buku, atau film”

Itulah penuturan Neila (samaran), pelajar kelas 3 sebuah SMA di Jakarta Timur, yang baru saja menjalani UAN. Tanpa beban, remaja manis bertubuh mungil ini menceritakan pengalamannya. Ia dan sang kekasih tahu harus melakukan apa supaya hubungan seks pranikah itu tidak membuatnya hamil. Sampai saat ini, Neila yakin orangtuanya sama sekali tidak tahu perilaku putri keduanya itu. ”Gue nggak bakal ceritalah, bisa mati mendadak mereka. Teman malah ada yang tahu, tentu saja yang punya pengalaman sama,” katanya sambil memilin-milin rambutnya.

Menurutnya, ML di kalangan remaja sekarang bukan hal yang terlalu asing lagi. Malah, ada yang sengaja merayu pria dewasa yang bisa ditemui di mal dan tempat umum lain, untuk mendapatkan uang atau barang berharga, seperti telepon seluler model terbaru, jam tangan bermerek, baju, sepatu, tas, dan sebagainya. ”Bukan profesi sih, cuma iseng. Hitung-hitung bisa buat gaya. Mending gue `kan, yang nglakuinnya cuma sama pacar dan bukan demi duit,” sergahnya.





C. Biarkan atau Bertindak?


Sudah seharusnya kita kembali ke akar budaya bangsa kita. Jauh sebelumnya, bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki nilai akar (root value) budaya yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan kesusilaan seperti tertuang dalam falsafah dan nilai Pancasila. Kondisi yang menimpa generasi muda saat ini, harus dibina dan dididik agar mereka menjadi pemimpin yang memiliki moralitas yang tinggi untuk membangun bangsa dan negaranya.

Semua pihak haruslah merasa bertanggung jawab atas kasus ini. Disamping orang tua, peran masyarakat sangatlah penting. Sistem pendidikan kita juga harus diubah. Jangan naikkan anggaran tanpa meningkatkan nilai yang sesungguhnya dari pendidikan. Pemerintah sudah seharusnya tegas melaksanakan undang-undang, dan para pengusaha, pedagang, dan web internet cobalah berhenti menyebarkan hal-hal yang merusak (karena generasi kita masih rapuh).

Hal-hal yang harusnya dilakukan:
  1. Pemerintah filtrasi tegas sinetron, film atau iklan yang berisi kekerasan seksual, pergaulan bebas, mistis-religi, kekerasan-religi, ramalan serta judi.
  2. Menindak tegas para pelanggar UU Perlindungan Anak.
  3. Menfilter situs-situs porno di Indonesia. Hingga saat ini saja ada 6 Situs Porno yang Paling Banyak diakses di Indonesia.
  4. Membangun Youth Centre, pusat pendidikan dan kreasi bagi remaja-remaja agar beraktivitas yang positif.
  5. Secara aktif mengontrol promosi (iklan) dan peredaran rokok.
  6. Memprioritaskan program pencegahan perdagangan anak, eksploitasi seksual komersial anak, dan narkoba.
  7. Edukasi pada masyarakat bahwa jangan mengasingkan anak-anak (yang menjadi korban), bantulah mereka untuk keluar dari permasalahan mereka (material maupun moril).

Remaja Nepal Temukan Panel Solar Dari Rambut Manusia




Seorang remaja Nepal, Milan Karki (18th) menemukan tipe panel solar baru yang terbuat dari rambut manusia. Dan ia meyakini penemuannya merupakan solusi untuk pemenuhan energi dunia. Milan Karki tinggal di sebuah desa di Nepal.

Menurut Milan, rambut sangat mudah digunakan menjadi konduktor dalam sebuah panel solar dan bisa memperbarui energi yang dikeluarkannya. Rambut tersebut menggantikan silikon, yang komponennya hampir sama digunakan pada panel solar. Artinya panel bisa dibuat dengan biaya rendah bagi mereka yang memiliki sambungan listrik.

Solar panel tersebut menghasilkan energi sebesar 9 V (18 W), dan untuk membuatnya butuh biaya sekitar Rp 379.500. Tapi jika diproduksi secara missal, menurut Milan, harga jualnya bisa mencapai separuh atau bahkan seperempat dari modal awal yang diperlukan untuk membuatnya.

Melanin, pigmen yang memberikan warna pada rambut, sangat sensitif terhadap cahaya. Ia juga bisa berfungsi sebagai konduktor. Apalagi rambut jauh lebih murah dibanding silikon, sehingga biaya untuk membuatnya bisa diminimalisir. Solar panel ini juga bisa untuk mengisi baterai ponsel maupun penyedia listrik sepanjang malam.

"Awalnya saya ingin menyediakan listrik di rumah saya, lalu di desa tempat tinggal saya. Kini saya berpikir untuk seluruh dunia," ujar Milan yang bersekolah di ibukota Kathmandu.

Milan mengaku penemuannya terinspirasi buku Stephen Hawking yang dibacanya. Dalam buku tersebut dijelaskan cara membuat energi statis dari rambut. Dan ia pun tergoda untuk mencobanya. "Ini merupakan solusi mudah atas krisis energi yang kami alami saat ini. Yang terpenting sekarang memikirkan masa depan sembari menjaga bumi ini tetap hijau dengan menggunakan bahan-bahan alami," tegasnya.

"Saya mencoba memproduksinya secara komersial dan mendistribusikan di wilayah tempat tinggal saya. Saat ini tengah dilakukan percobaan agar bisa diketahui segala kemungkinannya," jelas Milan.

Di Nepal, banyak area pedesaan yang tidak memiliki sambungan listrik. Meski di beberapa tempat sudah diterangi listrik, namun pemakaiannya hanya dibatasi 16 jam per hari. Nah, awalnya Milan dan empat temannya membuat panel solar tersebut sebagai sebuah percobaan. Mereka meyakini penemuan ini bisa diaplikasikan dan berkembang lebih lanjut.

Remaja Perubah Dunia

Pernahkan anda membayangkan bahwa perubahan dunia berikut ini diawali dari ide luar biasa dari mereka para remaja ?. Inilah mereka berikut prestasinya.


1. Mark Zuckerberg (25)-Amerika Serikat

Ketika menciptakan situs jejaring sosial Facebook, Mark Zuckerberg berusia 19 tahun. Ia membuat Facebook untuk membantu membangun jaringan sosial bagi remaja di kampusnya saat itu, Universitas Harvard, Amerika Serikat.
Kini, Facebook merupakan situs terbesar kedua setelah MySpace. Di bawah pimpinan Sang Penemu, situs ini terus tumbuh hari demi hari. Jutaan pengguna baru terus mendaftar setiap bulan. Ingat kan situs ini makin popoler dengan populernya ”Cicak dan buaya ?”

Spoiler for orangnya
[/spoiler]

2. Steve Shih Chen (31)-Taiwan/AS dan Chad Hurley (32)-AS

Keduanya adalah pencipta dari situs “berbagi video online”, YouTube. Mereka mendirikan YouTube pada 2005. Ketika itu, Chad berusia 28 tahun dan Steve 27 tahun.
Pada Oktober 2006, YouTube diambil alih kepemilikannya oleh Google. Nilainya: 1,65 miliar dollar AS (Rp16,9 triliun).

Spoiler for orangnya


3. Jerry Yang (40)-Taiwan/AS) dan David Filo (42)-AS)

Pada tahun 1995, kedua orang ini menemukan Yahoo. Situs mesin pencari kedua terbesar setelah Google. Saat itu, Jerry berusia 26 tahun dan Filo 28 tahun. Tahun lalu, perusahaan raksasa Microsoft sempat ingin membeli Yahoo.

Nilai tawaran yang dibicarakan: 44,6 miliar dollar AS (Rp458,8 triliun). Rencana ini memang batal. Setelah itu, Microsoft dan Yahoo! tidak menampik mengenai kemungkinan kerja sama di masa mendatang.

Spoiler for orangnya


4. Matt Mullenweg (25)-AS)

Dia adalah pencipta situs penyedia blog gratisan: WordPress. Matt baru berusia 19 tahun ketika mulai menciptakan cikal bakalnya. WordPress menjadi tenar dalam waktu singkat. Alasannya, situs ini mudah dipakai dan selalu diperbarui.

Hingga 2008, tercatat ada 230 juta pengakses tetap dengan 6,5 miliar halaman WordPress yang bisa dilihat. Lalu, ada 35 juta posting baru dengan tambahan rata-rata empat juta posting setiap bulan.

Matt, yang pernah ke Jakarta, Januari ’09 ini mengatakan, ia tidak akan menjual WordPress ke perusahaan besar dengan harga ’selangit’. Ia tidak mencari keuntungan dari WordPress. Keuntungan sudah ia dapatkan dari beberapa perusahaan, yang dimilikinya.

Spoiler for orangnya


5. Tom Anderson (38)-Amerika Serikat

Tom Anderson merilis MySpace, Agustus 2003. Ada kesimpang siuran data usianya saat itu, namun berbagai sumber menyebut Tom berusia kurang dari 30 tahun ketika menciptakan MySpace.

Saat ini, MySpace adalah salah satu situs jejaring sosial paling besar di dunia, yang bersaing ketat dengan Facebook. MySpace telah digunakan lebih dari 100 juta orang, dengan pengguna terbesar berasal dari kawasan Amerika Serikat.

Kelebihan MySpace terletak musiknya. Ketika fasilitas musik terbaru (yaitu “audio streaming” gratis) diluncurkan pada 25/09/08, hanya dalam beberapa hari, ada miliaran lagu didengarkan penggunanya. Kelebihan ini membuat banyak orang memperkirakan bahwa MySpace bisa mempengaruhi industri musik di internet.

6. Blake Aaron Ross (23)-AS

Blake Ross adalah pemuda jenius yang menciptakan Mozilla, fasilitas penjelajah internet. Mozilla diluncurkan untuk umum pada November 2004. Saat itu, usianya 19 tahun.

Mozilla kemudian digabungkan dengan Firefox, program yang diciptakannya bersama Dave Hyatt. Maka, setelah itu, namanya menjadi Mozilla Firefox. Dengan cepat, Mozilla Firefox diterima para pengguna internet di dunia.

Ia, antara lain, dinilai lebih aman dan mudah dipakai (dibandingkan dengan para kompetitornya) . Ia juga dinilai mampu merebut sebagian pasar fasilitas penjelajah internet, yang selama ini dikuasai oleh Microsoft Internet Explorer.

Banyak orang memuji kesuksesan Blake Ross. Direktur engineering Yayasan Mozilla, Chris Hoffman, mengatakan, “Dalam dunia open Source’, posisi seseorang tergantung pada keahliannya. Dan Blake Ross memiliki semua keahlian yang dibutuhkan.”

Spoiler for orangnya


7. Pierre Omidyar (41)-Perancis/AS

Dia merilis eBay pada 4/09/95 saat usianya 28 tahun. eBay adalah situs lelang online. Awalnya, Pierre membuat eBay untuk menolong teman dekatnya yang ingin menjual sebuah produk. Namun, tak lama kemudian, eBay berkembang pesat menjadi lahan bisnis yang amat prospektif. Kini, eBay adalah situs lelang online terbesar di dunia.

Menurut Pierre, kesuksesan eBay tidak lepas dari dua hal. Pertama, kuatnya komunitas penjual dan pembeli, yang jumlahnya mencapai ratusan juta orang. Kedua, nilai-nilai baik yang dianutnya. Dalam bisnis, eBay percaya bahwa pada dasarnya setiap manusia itu baik dan setiap orang memiliki suatu keunggulan yang bisa diberikan kepada orang lain.

Selain itu, eBay percaya bahwa kejujuran dan keterbukaan bisa membawa kebaikan pada diri manusia. Maka, aturan “emas” eBay adalah mengakui dan menghormati setiap orang sebagai individu yang unik. eBay pun berharap para anggotanya bisa mengikuti contoh yang diberikan.

Spoiler for orangnya


8. Larry Page (36)-AS dan Sergey Brin (35)-AS

Keduanya merilis Google pada 04/09/98. Saat itu, mereka berusia 25 dan 24 tahun. “Kantor” pertama mereka adalah garasi. Google, mesin pencari yang bisa menampilkan segala jenis informasi ini, disukai banyak orang terutama para mahasiswa.

Maka, hanya dalam tempo beberapa tahun saja, Google bisa berkembang amat pesat dan meraup keuntungan miliaran dollar AS. Kini, Google bisa disebut sebagai mesin pencari nomor satu di dunia.

Kisah sukses Larry Page dan Sergey Brin dalam menciptakan dan mengembangkan Google telah menjadi inspirasi banyak orang muda di dunia ini, khususnya para penggemar teknologi informasi. Mereka berharap bisa membuat program baru yang berguna bagi masyarakat dunia dan menguntungkan dari segi finansial.

Spoiler for orangnya





Kenapa mayoritas penemuan terutama yang bermanfaat dan mendatangkan laba secara finansial umumnya datang dari luar ?. Inilah suatu tantangan bagi generasi baru, bermimpi dan ber Visi untuk menunjukkan potensi diri agar sejajar dengan kampiun dunia.

Fakta Pergaulan Anak Remaja

JAKARTA, TRIBUN - Banyak sekali orang tua sekarang terperangkap dalam ketidaktahuan dan tidak tahu harus berbuat apa menghadapi maraknya peredaran materi pornografi baik dalam bentuk keping cakram, video games, dan komik. Padahal, anak-anak makin rentan terpapar materi pornografi yang pada akhirnya bisa menimbulkan kecanduan seks dan merusak otak.

Demikian disampaikan Ketua Pelaksana Yayasan Kita dan Buah Hati Elly Risman, dalam seminar bertema Memahami Dahsyatnya Kerusakan Otak Anak akibat Kecanduan Pornografi dan Narkoba dari Tinjauan Kesehatan Intelegensia, Senin (2/3), di auditorium Departemen Kesehatan, Jakarta.

"Banyak orang tua tidak tahu harus berbuat apa ketika anaknya mogok sekolah, mulai kelas lima sekolah dasar sampai sekolah menengah atas karena main games, tak henti-hentinya," kata Elly Risman menegaskan. Hampir tiap hari ada saja berita tentang anak dan remaja berbuat mesum dan foto bugil yang ditayangkan di televisi maupun dinikmati rekan sebaya mereka.

Dalam Pertemuan Konselor Remaja Yayasan Kita dan Buah Hati dengan 1.625 siswa kelas 4-6 sekolah dasar wilayah Jakarta Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, tahun 2008 terungkap, 66 persen dari mereka telah menyaksikan materi pornografi lewat berbagai media. Sebanyak 24 persen di antaranya lewat komik, 18 persen melalui games, 16 persen lewat situs porno, 14 persen melalui film, dan sisanya melalui VCD dan DVD, telepon seluler, majalah dan koran.

Mereka umumnya menyaksikan materi pornografi itu karena iseng (27 persen), terbawa teman (10 persen), takut dibilang kuper (4 persen). Ternyata anak-anak itu melihat materi pornografi di rumah atau kamar pribadi (36 persen), rumah teman (12 persen), warung internet (18 persen), rental (3 persen). "Kalau kita jumlahkan yang melihat di kamar pribadi dan di rumah teman, berarti satu dari dua anak melihatnya di rumah sendiri," ujarnya.

Sementara hasil survei yang dilakukan Komisi Nasional Perlindungan Anak terhadap 4.500 remaja di 12 kota besar di Indonesia tahun 2007 lalu menunjukkan, sebanyak 97 persen dari responden pernah menonton film porno, sebanyak 93,7 persen pernah ciuman, petting, dan oral seks, serta 62,7 persen remaja yang duduk di bangku sekolah menengah pertama pernah berhubungan intim, dan 21,2 persen siswi sekolah menengah umum pernah menggugurkan kandungan.

Kondisi ini terjadi karena mereka sudah terpapar pada pornografi sejak belia, kata Elly menegaskan. Dari pertemuan Yayasan Kita dan Buah Hati dengan puluhan ribu orang tua di 28 provinsi ketika seminar, pihaknya menemukan rata-rata hanya 10 persen dari para orang tua yang bisa menggunakan peralatan atau permainan canggih yang mereka belikan untuk anak-anak mereka.

Apalagi belakangan ini banyak situs internet dengan nama yang tidak terkait dengan materi seks ternyata mengandung materi pornografi. Beberapa dari situs itu bahkan menggunakan nama tokoh kartun yang digemari anak-anak seperti Naruto, serta memakai istilah nama hewan seperti lalat atau nyamuk yang biasanya dibuka anak-anak itu ketika mengerjakan tugas sekolah.

Mereka umumnya tidak tahu dampak negatif video terhadap kerusakan otak anak. "Kita berada dalam kultur abai pada anak sendiri. Di sisi lain, kita semua belum menganggap bencana pornografi itu sama pentingnya dengan masalah flu burung, HIV/AIDS, narkoba, dan penyakit-penyakit menular lainnya," ujarnya menambahkan.

Maka dari itu, ia mengajak agar para orang tua lebih terlibat dalam pengasuhan anak-anak mereka sejak belia baik ayah maupun ibu. Kurangnya peran ayah dalam pengasuhan anak pada usia dini, khususnya pada anak lelaki, mengakibatkan terputusnya jembatan komunikasi antara orang tua dan anak. Hal ini membuat banyak anak memilih mencari informasi dari luar rumah yang bisa jadi malah menjerumuskan mereka dalam dunia pornografi.

Pemerintah juga harus meningkatkan pengawasan terhadap peredaran materi pornografi. "Antara lain dengan membatasi atau memblokir situs-situs internet pornografi, menerapkan regulasi yang ketat terhadap video games terutama yang mengandung materi tidak edukatif atau berbau pornografi," kata Elly menegaskan.(*)

Minggu, 09 Mei 2010

Bahaya Kecanduan Seks

 
Bahaya Kecanduan Seks
Problem seks sangat beragam. Gangguan bisa dimulai dari hasrat yang tidak menyala, sakit saat berhubungan intim, hingga gangguan ereksi. Banyak di antara gangguan itu dapat diatasi menggunakan obat dan terapi. Namun, salah satu gangguan seks yang tergolong sulit dihadapi adalah kecanduan.
Kecanduan seks (sexual addiction) sering dianggap bukan merupakan masalah bagi banyak orang. Padahal, bagi penderita dan pasangan hidupnya, gangguan itu bisa sangat merusak. Tidak hanya merusak kehidupan pribadi penderitanya, tetapi juga lingkungan sosial, keluarga, dan terutama pasangan hidup penderita (baca boks: Bentuk Kecanduan dan Akibatnya).
Menurut para ahli, kecanduan seksual adalah kegiatan seks yang sesuai ukuran kelaziman tergolong di luar kendali. Pengidap kecanduan seks merasa terdorong untuk mendapatkan dan membenamkan diri dalam kegiatan seksual, meski menyadari semua risiko yang mungkin dihadapi.
Seks bisa menimbulkan kecanduan sebagaimana alkohol dan obat-obat terlarang. Saat berkegiatan seks, tubuh melepaskan senyawa kimia yang membuat tubuh kita menjadi nyaman. Sejumlah orang menjadi kecanduan untuk mengeluarkan senyawa kimia ini dan menjadi terobsesi untuk mendapatkan lagi dan lagi dan lagi, rasa nyaman yang ditimbulkan.
Sebagaimana kecanduan terhadap yang lainnya, tubuh semakin terbiasa dengan terlepasnya senyawa kimia tersebut. Tubuh pecandu butuh jumlah yang semakin banyak, semakin banyak, dan semakin banyak, yang artinya merasa butuh ngeseks terus, tak pernah ada puasnya.
Di antara terpenuhinya kebutuhan seksual dan senyawa kimia yang tinggi, muncullah keterpurukan. Hal ini sering dikenali dengan adanya perasaan malu, menyesal, menderita, memelas, dan gelisah. Pengidap kecanduan bisa merasa terpencil, terisolasi, dan tak berdaya untuk mengubah perilakunya. Nah, seiring dengan terus berputarnya lingkaran tak berujung itu, pengidap kecanduan terus berupaya mendapatkan seks sebagai upaya untuk melarikan diri dari perasaan yang membelenggu.
Lebih dari 6 persen Menurut perkiraan konservatif, 3 hingga 6 persen dari populasi masyarakat mengidap kecanduan seks dan 20 persen di antaranya adalah wanita. Mereka berasal dari berbagai lapisan masyarakat. Namun, angka tiga hingga enam persen itu diperkirakan terlalu rendah dari jumlah pengidap sesungguhnya.
Mengingat kecanduan seks lazim disertai dengan perasaan malu dan tercela, menurut situs milik Dr Patrick Carnes, seorang konsultan dan pakar kecanduan seks terkemuka, www.sexhelp.com, pengidap jadi sering menemukan kesulitan untuk mendapatkan pertolongan. Karena alasan ini pula, tipe profil penderita kecanduan seks sulit didapatkan.
Sejak dibukanya internet dengan aneka jasa layanan seksual yang murah tanpa harus membuka identitas diri peminatnya, para ahli hanya bisa tahu bahwa pengidap kecanduan seks itu meningkat tajam tanpa tahu persis jati diri mereka. Dengan terbatasnya layanan pertolongan bagi penderita, para ahli berpendapat jumlah penderita kecanduan seks itu akan terus meningkat.
Lalu, seperti apakah tanda-tanda dari mereka yang menderita kecanduan seks? Dr Patrick Carnes mengisyaratkan adanya 10 kemungkinan tanda yang perlu diwaspadai:
1.    Merasakan bahwa perilaku Anda tidak terkendali. 2.    Sadar bisa muncul akibat yang parah bila Anda terus berlanjut dengan perilaku itu. 3.    Merasa tak sanggup menghentikan perilaku Anda meski sadar akan akibatnya. 4.    Tetap memburu kegiatan yang destruktif dan/atau berisiko tinggi itu. 5.    Terus berharap akan menghentikan atau mengendalikan apa yang Anda lakukan dan bertindak aktif untuk membatasi kegiatan berbahaya yang Anda lakukan. 6.    Menggunakan fantasi-fantasi seksual sebagai cara untuk mengatasi perasaan atau situasi sulit. 7.    Butuh ngeseks terus-menerus agar selalu merasa nikmat. 8.    Menderita akibat perasaan yang terus bergejolak di seputar kegiatan seks. 9.    Menghabiskan banyak waktu guna merencanakan, melakukan, atau menyesali dan melakukan lagi kegiatan seksual. 10.    Mengabaikan kegiatan sosial, kegiatan kantoran, dan kegiatan rekreasional yang penting demi seks. Perlu mengakui Bila Anda melihat ada salah satu dari tanda-tanda di atas yang terdapat dalam perilaku Anda, langkah terpenting yang dapat dilakukan adalah mengakui bahwa kecanduan seksual adalah suatu problem yang nyata dan tidak bisa hilang begitu saja atau akan hilang dengan sendirinya. Anda harus memilih sikap bertanggung jawab secara pribadi demi pulihnya gangguan yang bisa jadi sedang Anda alami.
Umumnya pengidap gangguan seks memang merasa kesulitan untuk mengubah sendiri perilaku mereka. Namun, setidaknya sedikit demi sedikit Anda harus mampu meminimalisasi perilaku sebagaimana tergambar pada tanda-tanda di atas meski kadang siklus datangnya dorongan untuk mengulangi perbuatan terlalu kuat untuk dilawan. Seorang terapis profesional dapat membantu Anda untuk memahami apa yang sesungguhnya terjadi dan mendorong Anda mengambil langkah untuk berubah menuju ke gaya hidup seksual yang lebih sehat.
Sebaliknya, bila Anda menduga bahwa pasangan hidup Anda adalah penderita kecanduan seks, sudah seharusnya Anda membantu untuk mengubah perilaku tersebut. Sikap mental yang perlu Anda persiapkan untuk diri sendiri adalah, tak seorang pun akan sembuh dari kecanduan kecuali menerima bahwa mereka mengidap suatu gangguan dan ingin berubah. Karena itu, bantulah memperkuat tekad pasangan Anda yang kecanduan agar semakin kuat kemauannya untuk melakukan perubahan.
Memang repot, menyakitkan, dan membingungkan punya pasangan yang kecanduan seks. Kalau di masyarakat Barat, bahkan tersedia bantuan bagi mereka yang memiliki pasangan pecandu seks. Bantuan itu bisa bersifat pribadi maupun dalam bentuk kelompok pendamping (support group). Nah, meski di sini belum tersedia layanan seperti itu, Anda bisa ngintip-ngintip mencari wawasan, misalnya saja ke Sex Addicts Anonymous, situs internasional yang menyediakan informasi bantuan dari Inggris di www.saa-recovery.org atau di British Association of Sexual and Relationship Therapists, yang menawarkan direktori terapis seks pribadi di: www.basrt.org.uk. Bentuk kecanduan dan akibatnya Kecanduan seks dapat memperlihatkan berbagai bentuk, tetapi umumnya dikenali dari perilaku yang terasa di luar kendali. Perilaku ini mencakup:
-    Menghabiskan banyak waktu untuk menikmati produk-produk pornografi -    Masturbasi tak terkendali -    Ekshibisionisme -    Voyeurisme -    Fetishes -    Seks berisiko tinggi -    Pelacuran -    Telepon seks dan ngeseks lewat internet -    Perselingkuhan -    Berhubungan seks dengan pasangan yang baru saat itu dikenal
Menurut Dr Carne, survei mengungkapkan akibat dari perilaku kecanduan seks, antara lain:
70 persen mengalami gangguan yang parah dengan pasangan hidupnya 40 persen kehilangan pasangan hidup 27 persen kehilangan peluang dalam karier 40 persen mengalami kehamilan yang tak diinginkan 72 persen terobsesi ingin bunuh diri 17 persen mencoba bunuh diri 68 persen terkena penyakit menular seksual.

Telepon Genggam Vs Kesehatan

 
Telepon Genggam Vs Kesehatan
 

Penggunaan telepon genggam di dunia terus meluas. Menurut International Telecommunication Union, pemakai telepon genggam tahun ini diperkirakan mencapai lima miliar. Manusia semakin sulit lepas dari genggaman telepon genggam di kesehariannya.
Kenyataan ini memicu kekhawatiran akan dampak jangka panjang radiasi akibat penggunaan telepon genggam terhadap kesehatan. Dugaan dampak radiasi telepon genggam terhadap kesehatan ini dimunculkan banyak peneliti dari sejumlah negara. Penelitian yang luas dilakukan menyebutkan, penyakit yang diduga berkaitan dengan penggunaan telepon genggam antara lain kanker, terutama kanker otak, serta penyakit yang berhubungan dengan saraf, tumor mata, hingga alzheimer.
Namun, penelitian seputar dampak penggunaan telepon genggam terhadap kesehatan, terutama peningkatan angka kejadian kanker, masih pro-kontra. Kesimpulan akan dampak radiasi gelombang mikro dari telepon genggam itu dinilai sumir karena teknologi telepon genggam ke depan masih terus berkembang.
Studi lainnya adalah kaitan antara penggunaan telepon genggam dan peningkatan kasus kecelakaan bermotor. Penggunaan telepon genggam saat menyetir dapat mengganggu konsentrasi yang mengakibatkan mudahnya terjadi kecelakaan yang merenggut jiwa.
Penelitian itu kemudian didukung dengan pelarangan penggunaan telepon genggam di jalan raya. Di Indonesia, pelarangan juga sudah diberlakukan meskipun pada kenyataannya tanpa pengawasan yang ketat.
Tetapi dalam kaitan kesehatan, seperti tumor otak, kanker kulit, atau penyakit-penyakit yang berkaitan dengan saraf masih belum ada titik temu meskipun dampak kesehatan itu dilihat dari penggunaan telepon genggam yang memperhitungkan lamanya seseorang menggunakan telepon genggam.
Di tengah upaya untuk memecahkan misteri dampak penggunaan telepon genggam dengan kesehatan jangka panjang, peneliti Inggris meluncurkan program penelitian terbesar di dunia pada akhir April lalu. Penelitian yang memakan waktu 20-30 tahun ke depan itu diyakini bisa jadi studi yang semakin obyektif untuk menganalisis dampak penggunaan telepon genggam pada kesehatan penggunanya akibat radiasi.
Studi terbesar di dunia tentang keamanan penggunaan telepon genggam itu bakal merekrut 250.000 pengguna telepon genggam di lima negara di Eropa. Pengguna yang diteliti dari Inggris, Finlandia, Denmark, Swedia, dan Belanda.
Prof Lawrie Challis, anggota peneliti, mengatakan, studi ini penting. ”Kami belum bisa mengatakan dengan pasti bahwa telepon genggam memicu kanker. Bukti-bukti yang ada belum kuat,” kata Challis.
Dalam silang pendapat di antara ilmuwan tersebut, dari sekarang perlu diambil langkah untuk memonitor pengaruh telepon genggam pada kesehatan. Hasilnya akan dinilai obyektif karena pengguna yang dipantau jumlahnya besar dan diamati dalam jangka waktu lama.
Mireille Toledano dari Imperial College London menjelaskan, studi ini bukan cuma diarahkan untuk kanker otak. Sebab, penggunaan telepon genggam amat beragam termasuk berselancar di situs internet, yang berarti telepon tidak selalu di kepala.
Yang akan dilihat juga adalah kaitannya pada masalah kesehatan yang lebih luas, termasuk bentuk lain dari kanker, seperti kanker kulit, dan penyakit otak lainnya, seperti penyakit neurodegenerative.
Dalam kaitan penelitian ini, yang dimasalahkan adalah biasanya tergantung pada berapa banyak penggunaan telepon genggam. Penggunaan telepon genggam akan dicatat detail.
Peneliti juga akan memonitor WIFI, telepon tanpa kabel dan penggunaan monitor bayi oleh peserta sebaik dengan penggunaan teknologi yang bergerak, untuk mendapatkan gambaran yang lengkap tentang terpaan pada semua radiasi tipe elektromagnetik.
Beberapa penelitian
Sejumlah penelitian yang berlangsung antara lain tentang pengaruh penggunaan telepon genggam pada tumor otak, yang dilakukan selama empat tahun oleh Universitas Leeds, Nottingham, dan Universitas Manchester and Institute of Cancer Research, London. Tahun 2006, peneliti Inggris mengatakan, tidak ada kaitan antara penggunaan telepon genggam dan meningkatnya angka kejadian tumor otak glioma yang biasa terjadi di otak atau tulang belakang.
Andreas Stang dari Martin Luther University of Halle Wittenberg di Jerman dan koleganya melakukan percobaan menguji hubungan antara penggunaan telepon genggam dan risiko uveal melanoma pada 459 pasien dan 1.194 pengontrol.
Mereka dikelompokkan menurut jumlah penggunaan waktu menelepon, tidak pernah menggunakan, pengguna sporadis, dan pengguna reguler. Tidak ada data signifikan antara penggunaan telepon sampai 10 tahun. ”Kami mengamati tidak ada peningkatan angka kejadian uveal melanoma di antara pengguna telepon genggam atau peralatan radio di Jerman, di mana teknologi telepon digital dikenalkan awal 1990-an,” katanya.
Peneliti lain menemukan ada banyak anak muda yang mengeluhkan sakit di ibu jari, leher, dan tangan saat mengetik pesan layanan pesan singkat (SMS). Studi itu dilakukan Sahlgrenska Academy, University of Gothenburg, Swedia. Untuk mengatasi, perlu dilihat penyebabnya seberapa sering pengguna memakai keypad telepon yang kecil. Juga perlu diperhatikan postur tubuh dan jangan mengetik dengan satu ibu jari.
Bagi mereka yang gemar ber-SMS dalam waktu lama, disarankan jangan duduk dengan posisi sama dalam waktu lama. Perlu juga meregangkan jemari dan menggunakan dua ibu jari.
Memang belum ditemukan bukti kuat pengaruh kesehatan pada pengguna telepon genggam anak-anak dan orang dewasa. Para ahli menyarankan penggunaan telepon genggam untuk anak-anak mesti dibatasi. Anak-anak dalam pandangan sejumlah peneliti mudah diserang radiasi microwave karena saraf-saraf mereka masih berkembang, sementara tengkorak mereka masih tipis dibandingkan dengan orang dewasa.
Radiasi yang ditransmisikan telepon genggam bukan radiasi sinar-X, tetapi radiasi microwave. Sebagian ilmuwan khawatir akibat radiasi itu bisa menghancurkan sel-sel otak karena telepon dipakai dekat ke kepala.
Dari studi oleh Pusat Studi Pendidikan Universitas Sheffield Hallam, Inggris, ditemukan 90 persen anak di bawah usia 16 tahun memiliki telepon genggam pribadi dan satu dari 10 menghabiskan waktu lebih dari 45 menit memakainya. Penggunaan SMS di kalangan anak-anak juga tinggi.
Dalam situasi tak pasti disarankan setiap orang berupaya meminimalkan terpaan radiasi dari telepon genggam.
Penggunaan telepon genggam sebisa mungkin jangan sampai membuat ketergantungan yang berlebihan karena bisa memicu stres yang suatu saat juga bisa juga memicu kanker. Disarankan penggunaan hands free saat bercakap-cakap guna meminimalkan radiasi ke otak.

Telat Puber, Awas Sindrom Klinefelter!



Sindrom Kleinefelter sebenarnya dapat dikenali sejak dini melalui gejala-gejala yang tampak. Tanda dan gejala-gejala sindrom Klinefelter sangat bervariasi. Pada beberapa pria, sindrom ini akan menimbulkan dampak besar pada pertumbuhan dan penampilan.
Seperti yang dipaparkan dalam situs Mayoclinic, pada sejumlah kasus, sindrom Klinefelter juga dikaitkan dengan masalah kemampuan belajar dan berbahasa.  Namun begitu, banyak penderita sindrom Klinefelter yang tidak menunjukkan gejala, dan pada banyak kasus kelainan ini tidak dapat didiagnosa hingga mencapai usia dewasa.
Salah satu gejala yang tampak pada remaja pengidap Sindrom Klinefelter adalah keterlambatan dalam memasuki masa pubertas atau masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual.
Berikut ini gejala-gejala sindrom Klinefelter berdasarkan usia :
Bayi : Pada saat dilahirkan, gejala dan tanda awal kelainan ini belum akan tampak. Seiring pertambahan usia, mereka tampak memiliki otot yang lemah. Perkembangan motoriknya pun terlambat. Bayi penderita sindrom ini butuh waktu yang lama untuk mencapai fase duduk, merangkak atau berjalan dibandingkan bayi lainnya.
Remaja : Postur penderita sindrom Klinefelter akan tampak lebih tinggi dan memiliki kaki yang panjang dibanding anak laki-laki lain. Tetapi mereka lebih lambat mengalami masa pubertas dibandingkan remaja lainnya.  Ketika mencapai pubertas, mereka justru punya tubuh yang tidak berotot, tidak banyak tumbuh bulu pada tubuh dan wajahnya dibandingkan remaja lain.  Ukuran testis mereka pun lebih kecil dan keras dibandingkan laki-laki seusianya. Pada beberapa kasus, rendahnya kadar testosteron akibat sindrom Klinefelter dapat menyebabkan pembesaran jaringan payudara (gynecomastia), tulang yang lebih rapuh dan rendahnya tingkat energi. Anak pengidap sindrom cenderung pemalu dan tidak seberani seperti anak lainnya
Dewasa : Penampilan pria penderita sindrom Klinefelter biasanya tampak normal, meskipun postur mereka mungkin lebih tinggi dari rata-rata.  Jika mereka tidak diterapi dengan testosteron, mereka cenderung akan memiliki tulang yang rapuh (osteoporosis). Pria dengan sindrom Klinefelter syndrome biasanya memiliki fungsi seksual yang normal tetapi mereka infertil sehingga tidak dapat membuahi untuk memberikan anak.