Selasa, 08 Januari 2013

Kenapa Software Berbayar lebih rentan dibanding Software Opensource?



Perangkat lunak (software) sangat dibutuhkan oleh komputer untuk melaksanakan tugas-tugas. Perangkat lunak ada yang dikembangakan dengan model berbayar (license) dan ada juga dengan model terbuka (opensource). Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini, perkembangan teknologi software sangat pesat seiring dengan perkembangan komputer, terutama software dengan model terbuka (opensource). Menurut pendapat dari banyak ahli dan praktisi informasi teknologi, Opensource dinilai lebih baik dibanding dengan software berbayar, tentunya dengan berbagai alasan. Kenapa bisa begitu?

Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, kita harus tau dulu apa sih pengertian dari kedua model software tersebut.

1. Perangkat Lunak Berbayar (License Software)
License Software merupakan perangkat lunak yang dibuat dan dikeluarkan oleh perusahaan pembuat dan pemberi ijin software dengan tujuan komersial.  Yang namanya berbayar, pasti cara untuk dapetinnya pun harus bayar dulu. License Software tidak memberikan kebebasan bagi pihak lain untuk melihat kode program yang mereka produksi kecuali kepada pengembang tertentu yang dipercaya. Hal ini bertujuan untuk mencegah diketahuinya kelemahan dalam program mereka yang dapat berakibat merugikan perusahaan dan pemakai dari software tersebut.

2. Perangkat Lunak Terbuka (Opensource Software)
Opensource software merupakan perangkat lunak yang dikembangkan oleh orang-orang yang ingin menyumbangkan kemampuannya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dan bukan untuk tujuan komersial. Model opensource memberikan kebebasan bagi semua orang untuk melihat dan mengetahui serta mengubah kode program tersebut dengan tujuan adanya perbaikan secara terus menerus dari berbagai pengetahuan dan pendapat orang-orang yang ingin mengembangkannya menjadi lebih sempurna.

License vs Opensource
Dengan berbagai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh masing-masing model, membuat pengguna software diklasifikasikan menjadi  Pribadi (Personal) dan Korporasi (Corporate). Adapun kelebihan serta kekurangan tersebut diantaranya sebagai berikut:

1. Dari Segi Tanggung Jawab
Pengguna Corporate sangat memperhatikan hal ini ketimbang pengguna personal. Untuk pengguna software berbayar,  jika terjadi kerusakan atau bug yang disebabkan oleh software yang digunakan, maka pengguna akan meminta pertanggung jawaban kepada pihak pengembang / produksi License Software.  Sedangkan opensource software, pengembang tidak bertanggung jawab atas bug yang terjadi.

2. Dari segi Akses
Opensource sangat bebas terhadap semua orang yang ingin mengkases kode program ini, akan tetapi License Software mengharuskan ijin untuk akses ini.

3. Dari Segi Keamanan
Keamanan sebuah program merupakan satu hal yang paling pentingdan mendasar, karena merupakan keamanan atas data yang dihasilkan. Baik pengguna personal maupun corporate sangat konsen mengenai hal ini.

4. Dari segi biaya
Salah satu yang menyebabkan opensource lebih unggul dibandingkan license, karena umumnya opensource dapat diperoleh dengan gratis. Sedangkan license software harus melakukan pembayaran untuk mendapatkannya.

Sistem Keamanan Software Berbayar vs Opensource
License Software dikembangkan oleh programmer-programmer yang dimiliki oleh perusahaan pengembang software tersebut. Tingkat keamanan suatu kode program merupakan proses yang amat sangat sulit, hal ini mendorong tingginya biaya upah/jasa atas profesi programmer handal sehingga perusahaan pengembang memiliki programmer yang terbatas jumlahnya.  Celah keamanan yang diperbarui atau diperbaiki umumnya berasal dari feedback konsumen atas bug yang terjadi.

Keadaan ini berbanding terbalik dengan opensource software yang memberikan akses bebas kepada siapapun programmer untuk memberikan kontribusi atas perbaikan dan kode keamanan program. Semakin banyak programmer yang menyumbangkan kemampuannya atau berkontribusi, maka besar kemungkinan semakin baik pula tingkat keamanan yang dihasilkan, walaupun tidak menjadi jaminan. Opensource diibaratkan sebagai pedang bermata dua. Di satu sisi, banyak para programmer dan pengguna komputer yang memberikan kontribusi untuk pengembangan sistem dan kode keamanan program. Di sisi lain, kebebasan atas akses kode sumber memberikan celah bagi para hacker dalam mengeksploitasi celah ini untuk melakukan hal-hal yang dapat merugikan pengguna software.

Berdasarkan hasil riset kerentanan antara Opensource dan License software
1. Data kerentanan Bugtraq tahun 1999 -2000
Riset ini menunjukkan operating sistem yang paling tahan terhadap serangan. Hasil riset menunjukkan bahwa Vendor Red Hat merespon lebih cepat dibandingkan dengan Windows dan Sun dengan waktu reses 348 hari untuk 31 laporan. Sedangkan Windows memiliki waktu 982 hari untuk 61 laporan dan Sun memerlukan waktu 716 hanya untuk 8 laporan saja.

2. Majalah Eweek edisi 20 Juli 2001
Survey ini memiliki catatan keamanan vendor Apache lebih baik dari Microsoft IIS dengan serangan 12 ribu kali pada Apache dan 17 juta kali pada Microsoft IIS.

3. The Gartner Group, Juli 2001
The Gartner Group merekomendasikan para pebisnis untuk beralih dari Microsoft IIS ke Apache atau iPlanet kaena kerugian $1.2 juta yang diakibatkan oleh serangan pada Code Red yang terdapat pada Microsoft IIS.

4. SecurityTracker, Maret 2002
Analisanya terhadap 1595 laporan serangan meliputi 1175 produk dari 700 vendor menunjukkan bahwa Windows lebih rentan dengan catatan angka 11.7%, Sun dengan 2.6%, HP dengan 2.5% dan IBM dengan 2.5%

Masalah keamanan merupakan masalah yang sangat kompleks dan rumit. Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat diketahui bahwa model pengembangan memiliki efek yang netral terhadap masalah keamanan. Setiap model pengembangan memiliki peranan masing-masing yang penting dalam menciptakan software yang handal dan aman dan setiap model memiliki kelebihan dan kekurangan masing yang saling melengkapi satu sama lain.

Review disain software utility : Advance System Optimizer vs CCleaner


Saat ini, banyak sekali program aplikasi yang berfungsi untuk menangani apabila terjadi registry yang error, ataupun hardisk yang penuh disebabkan karena banyak temporary files yang hampir tidak pernah di maintain. Program tersebut lebih dikenal dengan nama Software Utility. Dapat dikatakan bahwa software ini berfungsi sebagai asisten dari pengguna komputer, karena software inilah yang akan memeriksa dapur dari komputer yang kita gunakan. Beberapa contoh software utility yang banyak digunakan orang, antara lain TuneUp Utilities, Registry Mechanic, CCleaner, Norton Disk Doctor, WinUtilities, Advance System Optimizer dan masih banyak lagi. Dalam artikel ini, penulis akan membandingkan (mengkomparasi) 2 software utility yang sering digunakan orang, yaitu Advance System Optimizer dan CCleaner.

Advance System Optimizer



Tools ini sesuai dengan namanya “Advance” yang fungsionalnya lebih banyak kepada security / keamanan windows. Advance System Optimizer menyediakan cukup banyak alat bantu untuk memeriksa / mendiagnosa masalah-masalah yang timbul. Tampilan antar muka terkesan penuh dan agak ribet, karena hal-hal berikut:


Tampilan awal (lihat kode A) dihadapkan pada quick menu  seperti Security, Cleaning dan Optimize yang sebenarnya sudah ada pada kolom menu sebelah kiri.  Hal ini terkesan ada duplikasi menu meskipun hanya sebatas shortcut / jalan pintas yang sebenarnya tidak perlu karena hal tersebut justru membuat system ini memakan banyak space hardisk
Seharusnya Quick menu (kode A) digantikan dengan menu Start Smart PC Care (lihat kode B) karena menu ini mewakili beberapa menu sekaligus / multiple task yang kebanyakan orang menyebutnya one-click-maintenance.
Penempatan Line Technical Support sedikit kurang tepat, lebih baik jika diletakkan pada area yang penulis beli tanda centang (√) pada kode D. Penempatan Line pada area kode D memiliki space yang agak luas dibanding diletakkan di bagian atas, terkesan sempit dan memaksakan karena berbenturan dengan frame border dari software itu sendiri

CCleaner (Free)



Software utility yang satu mungkin menjadi software yang paling banyak digunakan oleh pengguna komputer di seluruh dunia karena selain software ini Free alias gratis, juga memiliki beberapa keunggulan dibandingkan software-software utility lainnya baik yang gratis maupun berbayar.

Dari segi tampilan antar muka / interface, software ini tergolong cukup simpel dibandingkan dengan Advanced System Optimizer yang terlihat agak penuh. Seperti terlihat pada gambar tersebut, kesan simple dapat terasa karena beberapa hal:

Informasi mengenai spesifikasi  dari komputer pengguna langsung ditampilkan pada bagian atas interface dan tidak ada menu khusus untuk menampilkan ini.
Menu Bantuan Online (Online Help) & Pembaruan system (Check for updates) diletakkan di bagian paling bawah sebatas tulisan kecil yang langsung terhubung ke alamat website penyedia. Hal ini berbeda dengan Advanced System Optimizer yang meletakkan fungsi update pada menu dropdown di bagian atas interface.
Terdapat kotak ceklist (Checkbox) di tiap-tiap  item pada menu Cleaner & Registry. Hal ini memberikan keleluasaan bagi pengguna untuk memilih item2 apa saja yang akan dibersihkan/di perbaiki.  Berbeda dengan Advanced System Optimizer yang membuat item-item tersebut dalam satu paket.
Di sebelah kanan (lihat kode D), terdapat area kosong yang berfungsi untuk menampilkan proses dan progress kerja dari software ini.
Terdapat tombol Analyze yang berfungsi untuk menganalisa system computer yang kita gunakan sebelum dilakukan penghapusan/pembersihan. Fungsi ini hanya tambahan dan lebih ditujukan untuk yang memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang system windows secara detail.

Kesimpulan
Masing-masing software utility di atas memiliki kelebihan dan kekurangan bagi pengguna tergantung sejauh mana para pengguna komputer membutuhkannya. Melihat fungsinya untuk mengoptimalisasi kegunaan komputer, penulis sangat merekomendasi software / aplikasi yang sederhana, kemampuan utiliti yang baik dan tidak memberatkan kinerja / performance komputer yang kita gunakan. Pada kasus ini, penulis merekomendasikan CCleaner sebagai software utiliti yang sangat baik

JAVA



Di dalam java terdapat dua paket yang dapat kita gunakan untuk pengembangan program-program GUI. GUI adalah graphical user interface, dalam dunia nyata sebagian programnya berbentuk visual bukan console.
Dua paket GUI tersebut adalah SWING dan AWT. AWT(Abstract Window Toolkit) merupakan sekulmpulan library yang tidak tergantung pada platfrom serta digunakan untuk menyederhanakan implementasi user-interface, sedangkan Swing merupakan salah satu cara untuk menginplementasikan pemrograman window pada java,
beda swing dengan awt adalah, bentuk komponen komponen dari kelas swing sama bentuknya pada semua sistem operasi.

berikut contoh program pada membuat objek button di-click dengan menggunakan event-handling(awt dan swing)


import java.awt.*;
import java.awt.event.*;
import javax.swing.*;

class MySwingApplication extends JFrame
implements ActionListener {

public JLabel label;
public JButton button;

private int numClicks = 0;

public MySwingApplication(String title) {
super(title);
setBounds(0, 0, 300, 170);
getContentPane().setLayout(null);
setResizable(false);
setDefaultCloseOperation(EXIT_ON_CLOSE);

label = new JLabel("Jumlah klik yang dilakukan: 0");
label.setLocation(60, 40);
label.setSize(label.getPreferredSize());

button = new JButton("Klik aku!!");
button.setLocation(60, 80);
button.setSize(label.getPreferredSize());
button.addActionListener(this);

getContentPane().add(label);
getContentPane().add(button);

setVisible(true);
}

public void actionPerformed(ActionEvent event) {
if (event.getSource() == button) {
label.setText("Jumlah klik yang dilakukan: " +
(++numClicks));
}
}

public static void main(String[] args) {
MySwingApplication app =
new MySwingApplication("Contoh Event-Handling");
}
}

Bila pada saat kita click sebanyak n kali makan label pada hasilnya akan mencetak sebanyak n kali,,



Sumber

Story Board




Gambar 1 : Story Board

Storyboard adalah penyelenggara grafis dalam bentuk ilustrasi atau gambar yang ditampilkan secara berurutan untuk tujuan pra-memvisualisasikan sebuah film , animasi , gerak grafis atau media interaktif urutan.
Proses storyboard, dalam bentuk yang dikenal saat, dikembangkan di Walt Disney Studio selama awal 1930-an, setelah beberapa tahun proses serupa yang digunakan di Walt Disney dan lainnya studio animasi .

2. Sejarah
Proses storyboard bisa sangat memakan waktu dan rumit. Film banyak anggaran besar yang diam storyboarded tetapi kebanyakan bahan ini telah hilang selama pengurangan dari studio arsip selama tahun 1970-an. Bentuk dikenal luas saat ini dikembangkan di studio Walt Disney selama awal 1930-an. Dalam biografi ayahnya, The Story of Walt Disney (Henry Holt, 1956), Diane Disney Miller menjelaskan bahwa storyboard lengkap pertama diciptakan untuk 1933 short Disney Three Little Pigs . Menurut John Canemaker, dalam Mimpi Paper: The Art and Artists dari Disney Storyboards (1999, Hyperion Press), storyboard pertama di Disney berevolusi dari komik-buku seperti "sketsa cerita" yang diciptakan pada tahun 1920 untuk menggambarkan konsep-konsep untuk mata pelajaran kartun animasi pendek seperti Plane Crazy dan Steamboat Willie , dan dalam beberapa tahun ide menyebar ke studio lain.
Menurut Christopher Finch dalam The Art of Walt Disney (Abrams, 1974), Disney dikreditkan Webb Smith animator dengan menciptakan ide menggambar adegan pada lembar kertas terpisah dan menjepit mereka di papan buletin untuk menceritakan sebuah cerita secara berurutan, sehingga menciptakan storyboard pertama. The studio kedua untuk beralih dari "sketsa cerita" untuk storyboard adalah Walter Lantz Productions pada awal 1935, [1] tahun 1936 Harman-Ising dan Leon Schlesinger juga mengikutinya. Dengan 1937-1938 semua studio yang menggunakan storyboard.
Gone with the Wind (1939) adalah salah satu film aksi live pertama untuk benar-benar membuat story. William Cameron Menzies , film desainer produksi , dipekerjakan oleh produser David O. Selznick untuk merancang setiap shot dari film.
Storyboard menjadi populer di live-action produksi film pada awal 1940-an, dan berkembang menjadi media standar untuk previsualization film. Pace Gallery kurator, Annette Micheloson, penulisan Menggambar pameran ke Film: Gambar Direktur, dianggap tahun 1940 ke 1990 menjadi periode di mana "desain produksi sebagian besar ditandai dengan adopsi storyboard". Storyboard sekarang merupakan bagian penting dari kemajuan penciptaan.

3. Manfaat

       Salah satu keuntungan dari menggunakan storyboards adalah bahwa hal itu memungkinkan (dalam film dan bisnis) pengguna untuk bereksperimen dengan perubahan pada storyline kuat untuk menimbulkan reaksi atau bunga. Kilas balik, misalnya, sering hasil penyortiran storyboards dari urutan kronologis untuk membantu membangun ketegangan dan bunga.
Proses berpikir visual dan perencanaan memungkinkan sekelompok orang untuk brainstorming bersama-sama, menempatkan mereka pada ide storyboards kemudian yang mengatur storyboards di dinding. Hal ini mendorong lebih banyak ide dan menghasilkan konsensus di dalam kelompok.

4. Penggunaan Story Board


  • Film
  • Theater
  • Animatics
  • Photomatic
  • Komik
  • Bisnis
  • Novel
  • Interaksi Media
  • Software

Sumber


Struktur Navigasi


Struktur navigasi digunakan sebagai penuntun alur sebuah aplikasi multimedia atau dapat pula dianalogikan sebagai diagram alur dalam perancangan bahasa pemrograman. Struktur navigasi berfungsi untuk menggambarkan dengan jelas hubungan dan rantai kerja seluruh elemen yang akan digunakan dalam aplikasi.
Dengan penggambaran struktur navigasi, pembuatan sebuah aplikasi dapat sistematis dan mudah. Jenis struktur navigasi dikelompokkan menjadi 4 struktur yang berbeda yaitu linier, hirarki, non linier dan campuran yang mempunyai perbedaan dalam bentuk rangkaiannya.


Struktur Navigasi Linier

Merupakan struktur yang hanya memiliki 1 rangkaian cerita yang terurut dan tidak diperkenankan adanya percabangan dan cocok digunakan untuk presentasi multimedia yang tidak terlalu membutuhkan interaktifitas.
Tampilan struktur navigasi linier dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Struktur Navigasi Linier


Struktur Navigasi Hirarki

Struktur navigasi hirarki sering disebut struktur navigasi bercabang, yaitu merupakan suatu struktur yang mengandalkan percabangan untuk menampilkan data atau gambar pada layer dengan kriteria tertentu. Tampilan pada menu utama disebut master page (halaman utama satu), halaman tersebut mempunyai halaman percabangan yang disebut slave page (halaman pendukung) dan jika dipilih akan menjadi halaman kedua, begitu seterusnya. Tampilan struktur navigasi hirarki dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Struktur Navigasi Hirarki


Struktur Navigasi Non Linier

Struktur navigasi non linier (tidak terurut) merupakan pengembangan dari struktur navigasi linier, hanya saja pada struktur ini diperkenankan untuk membuat percabangan. Percabangan pada struktur non linier berbeda dengan percabangan pada struktur hirarki, pada struktur ini kedudukan semua page sama, sehingga tidak dikenal adanya master atau slave page. Tampilan struktur navigasi non linier dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Struktur Navigasi Non Linier


Struktur Navigasi Campuran (Composit)

Struktur navigasi campuran (composite) merupakan gabungan dari struktur sebelumnya dan disebut juga struktur navigasi bebas, maksudnya adalah jika suatu tampilan membutuhkan percabangan maka dibuat percabangan. Struktur ini paling banyak digunakan dalam pembuatan aplikasi multimedia. Tampilan struktur navigasi campuran dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Struktur Navigasi Campuran

20 Jenis Pekerjaan di Bidang IT



1) Teknisi Komputer

Jenis pekerjaan ini contohnya adalah merakit komputer (biasa ditemui di toko komputer), memasang jaringan dan infrastruktur IT lainnya (petugas lapangan). Untuk pekerjaan ini tidak dibutuhkan tingkat kesarjanaan. Kebanyakan posisi ini ditempati oleh orang2 lulusan SMU atau STM.

2) Programmer

Tugasnya adalah membangun software atau aplikasi, baik itu di internal organisasi atau outsource. Bahasa gaulnya adalah ngoding. Dari pengalaman saya, programmer perlu memiliki kemampuan yang spesifik disuatu teknologi atau spesialisasi, misalnya Java, .NET, atau yang lainnya. Meskipun tidak menutup kemungkinan ada programmer yang jago dibeberapa bahasa pemrograman. Kalau dibedakan menjadi 2 bagian besar, maka akan ada programmer yang spesialisasi di desktop application dan webbased application. Kebanyakan posisi ini ditempati oleh orang2 lulusan sarjana IT.

3) system analyst

Tugasnya adalah merancang sistem. Ia bertugas menerjemahkan user requirement menjadi rancangan sitem, dari logical database sampai user interface. Ada beberapa yang menganalogikan antara analyst dan programmer seperti pekerjaan membuat baju. Kalau system analyst adalah designernya, sedangkan programmer adalah tukang jahitnya. Biasanya untuk menjadi system analyst harus dimulai dari pengalaman menjadi programmer dulu, meskipun ada beberapa company yang langsung meng-hire fresh graduate menjadi system analyst karena company tersebut memang bergerak di level analyst. Kebanyakan posisi ini ditempati oleh orang2 lulusan sarjana IT.

4) Peneliti atau dosen

Bagi yang memiliki jiwa peneliti dan pengajar, pekerjaan ini sangat cocok buat anda. Ada beberapa teman saya yang lebih ingin menjadi peneliti atau dosen, dibanding bekerja menjadi seorang pelaku industri. Tentunya orang-orang yang memilih jalur ini akan mendapatkan kesempatan untuk tingkat pendidikan lebih lanjut seperti S2 dan S3.

5) administrator

Ada beberapa tipe administrator yang dimaksud yaitu administrator database, administrator operating system, administrator jaringan, dan administrator aplikasi (misal ERP). Masing-masing memiliki keahlian spesifik dibidangnya dan bahkan sertifikasi khusus untuk masing2 teknologi, seperti Microsoft, Cisco, Oracle, dll. Sertifikasi ini menjadi salah satu tolak ukur bagi perusahaan dalam meng-hire orang-orang diposisi ini. Kebanyakan posisi ini ditempati oleh orang2 lulusan sarjana IT.

6) security administrator

Di beberapa perusahaan besar ada fungsi khusus untuk mengelola security sebagai bagian dari IT Governance untuk terciptanya segregation of duties. Tugasnya antara lain sebagai pengelola user access dan pengelola konfigurasi security. Kebanyakan posisi ini ditempati oleh orang2 lulusan sarjana IT.

7) IT consultant / compliance

melakukan evaluasi dan rekomendasi atas lingkungan IT di sebuah perusahaan

8) IT auditor,

 melakukan evaluasi dan rekomendasi atas lingkungan IT di sebuah perusahaan. Sertifikasi yang terkait dengan hal ini adalah CISA, CGEIT dan CIA.

9) Security consultant,

melakukan evaluasi dan rekomendasi khusus untuk keamanan IT di sebuah perusahaan. Sertifikasi yang terkait dengan hal ini adalah CISSP, CISM, dan SANS.

10) IT compliance,


melakukan evaluasi atas kepatuhan lingkungan IT suatu perusahaan terhadap beberapa regulasi yang terkait dengan perusahaan tersebut baik itu dari internal maupun external.

11) Penetration tester,

melakukan evaluasi atas keamanan suatu sistem dengan cara mencoba menerobos seperti seorang hacker. Sertifikasi yang terkait adalah CEH dan CHFI. Meskipun demikian, pengalaman dan knowledge hacking lebih diutamakan untuk menjadi profesi ini.

12) IT Art/Designer

Pekerjaan yang terkait dengan bidang ini adalah web designer, image designer, dan animator (2D/3D). Disini sangat dibutuhkan orang-orang yang memiliki jiwa seni yang tinggi, karena memang pekerjaan ini akan mengutamakan dari sisi art. Meskipun seseorang bisa menggunakan tools spt Adobe Photoshop, Macromedia Dreamworks, 3D animation tool dan lainnya, namun tidak akan ada gunanya jika mereka tidak memiliki jiwa seni.

13) Data analyst

Tugasnya adalah mengolah data dan memberikan hasil analisa terhadap olahan data tersebut. Orang yang termasuk di bidang ini seperti data analyst untuk revenue assurance, data analyst untuk fraud investigator, atau juga data analyst untuk MIS. Keahlian yang dibutuhkan adalah kemampuan menggunakan tools pengolahan data, seperti ACL, IDEA, dan lainnya.

14) Network Engineer On Site

Tugasnya adalah sebagai teknisi komputer disuatu lingkungan kantor yang pekerjaannya mencakup jaringan komputer di lokasi tersebut

15) Network Service Point Engineer

Tugasnya adalah sebagai teknisi komputer dan jaringan dilokasi/kota tertentu yang ditunjuk oleh perusahaan

16) IT Manager

Tugasnya mem-manage seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan IT di suatu perusahaan

17) Database Management

Pekerjaan ini menuntut orang tersebut fokus dalam hal pengumpulan, manage dan menajaga database suatu sistem di perusahaan tersebut

18) Data Center Manager

Sama hal nya dengan database management akan tetapi posisi ini adalah atasan dari database management dia mengelola semua tim database management di suatu perusahaan

19) Hacker

melakukan evaluasi atas keamanan suatu sistem dengan cara mencoba menerobos dan memberikan solusi kepada developer atau programer yang membuat sistem tersebut

20) Teknisi Hardware

Pekerjaan ini adalah menuntu orang untuk fokus pada bagian hardware komputer contoh nya penyediaan barang project, perancangan kebutuhan suatu perusahaan dalam hal perangkat

Sumber

Sejarah Universitas Tama Jagakarsa



Cikal bakal Universitas Tama Jagakarsa dimulai pada Tahun 1985 dengan berdirinya suatu lembaga pendidikan dibawah naungan Yayasan Perguruan Jagakarsa (YAPERJASA), Yayasan ini mengelola pendidikan mulai dari TK, SMP dan SMA. Pada tahun itu juga, dibuka Universitas Jagakarsa dengan lima fakultas yaitu Fakultas Ekonomi, Hukum, Teknik, Ilmu Administrasi dan Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan. Dalam tempo 6 (enam) bulan Universitas Jagakarsa telah mendapat ijin operasional.

Pada tahun 1986 diajukan status terdaftar, namun sebelum status terdaftar diterima, universitas ini ditutup pemerintah melalui Kopertis III dengan berbagai alasan. Para pengelola universitas, berusaha mencari informasi kesemua pihak baik eksekutif maupun legislatif yang dianggap dapat membantu pembatalan penutupan universitas. Diantaranya Ketua Yayasan Perguruan Jagakarsa (YAPERJASA) pada saat itu menghadap DIRGUTISWA (Direktur Perguran Tinggi Swasta), dan mendapat 2 (dua) surat, yang satu diserahkan ke Kopertis III secepatnya dan yang lain untuk Yaperjasa. Pada Tanggal 4 Agustus 1989 surat titipan itu dikirimkan ke Kopertis III, dan pada tanggal 18 Agustus 1989 Ketua Yaperjasa dipanggil untuk menghadap Koordinator Kopertis III.

Dari hasil pembicaraan, Yaperjasa diperbolehkan mendirikan satu sekolah tinggi saja. Ketua Yaperjasa memutuskan mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Jagakarsa dengan program S-1, yang mempunyai 3 (tiga) jurusan yaitu Akuntansi, Manajemen dan Studi Pembangunan, dan pada tanggal 2 November 1989 turun SK No : 0703/0/1989 untuk STIE Jagakarsa.

Setelah itu diajukan lagi 2 (dua) sekolah tinggi yaitu STIH (Sekolah Tinggi Ilmu Hukum) dan STT (Sekolah Tinggi Teknik) dan program D-3 terdiri dari Akuntansi dan Manajemen Keuangan & Perbankan STIE. Pada tanggal 24 November 1990 turunlah dua buah SK untuk program D-3 dan untuk STIH dengan masing-masing SK No : 0698/0/1990 dan SK No : 0700/0/1990, sedangkan untuk STT belum turun dengan alasan masalah teknis. Lima tahun kemudian tepatnya tanggal 17 Januari 1995 dengan SK No : 01/0/1995, STT Jagakarsa mendapat status terdaftar.
Pada Tahun yang sama, STIE Jagakarsa mengajukan status disamakan, sedangkan STIH Jagakarsa mengajukan status diakui. Dengan demikian telah berdiri 3 (tiga) sekolah tinggi dibawah naungan Yayasan Perguruan Jagakarsa. Pada tahun 1998 berdiri pula Pasca Sarjana Magister Managemen (S-2) STIE Jagakarsa dengan SK No : 197/DIKTI/Kep/1998 tanggal 15 Juni 1998.

Tanggal 19 Desember 1998 Yayasan Perguruan Jagakarsa dipecah menjadi 2 (dua) Yayasan yaitu Yayasan Perguruan Jagakarsa yang membina TK sampai SMTA dan Yayasan Pendidikan Jagakarsa yang membina ketiga Sekolah Tinggi dengan Akte Notaris Hismelina SH dengan No : 14 tertanggal 19 Desember 1998.
Sejak terbentuknya, Yayasan Pendidikan Jagakarsa berusaha memenuhi satu per satu sarana dan prasarana ketiga Sekolah Tinggi antara lain : gedung, laboratorium, sarana olah raga dan lain sebagainya. Yayasan juga memberikan bea siswa sampai lulus bagi masyarakat kurang mampu untuk dapat mengikuti kuliah di STIE, STIH dan STT Jagakarsa yang dinamakan Program AMALIAH.

Bulan November 2003 diajukanlah perubahan bentuk ketiga Sekolah Tinggi menjadi Universitas, dan pada tanggal 28 Oktober 2004 turunlah SK Mendiknas No : 172/D/0/2004 tentang perubahan STIE, STIH dan STT Jagakarsa menjadi Universitas Tama Jagakarsa, dan pemberian ijin penyelenggaraan program studi baru yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Jagakarsa di Jakarta. Ternyata dalam SK tersebut ada 3 (tiga) program studi yang lama tidak termasuk dalam penggabungan yaitu : Program Studi Akuntansi D-3, Program Studi Keuangan Perbankan D-3, dan Magister Managemen S-2.

Akhirnya pada tanggal 6 Juli 2005 turunlah ralat sehingga ketiga program studi tersebut masuk dalam lingkungan Universitas Tama Jagakarsa dengan ralat SK No : 94/D/0/2005 tanggal 6 Juli 2005. Dengan demikian Universitas Tama Jagakarsa saat ini memiliki 3 Fakultas dengan 14 (empat belas) Program Studi sebagai berikut : Fakultas Ekonomi mempunyai 1 (satu) Program Magister Manajemen Strata-2, 3 (tiga) Program Studi Strata-1 dan 2 (dua) Program Studi Diploma-3, Fakultas Hukum mempunyai 1(satu) Program Studi Ilmu Hukum Strata-1 dan sedangkan Fakultas Teknik mempunyai 6 (enam) Program Studi Strata-1.

Berdasarkan SK No : 812/D/T/2006 tertanggal 28 Februari 2006 diperoleh izin penyelenggaraan Program Magister Ilmu Hukum Strata-2.

sumber